REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan terminal sementara untuk keberangkatan dan kedatangan di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Selatan sudah difungsikan. Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Pramintohadi Sukarno mengatakan dengan begitu proses perbaikan bandara tersebut sudah memasuki tahap penting.
Dia menjelaskan beberapa fasilitas pendukung dan peralatan mulai bisa berfungsi dan dioperasikan. “Ini juga disertai dengan sumber daya manusia (SDM) perbantuan juga telah siap di lokasi,” kata Pramintohadi, Ahad (8/10).
Pramintohadi menambahkan fasilitas pendukung seperti toilet, air conditioner, dan satu unit conveyor belt bagasi juga sudah berfungsi. Selain itu, boarding gate dan Security Check Point (SCP) juga direposisi dari sebelumnya di selasar menjadi masuk ke gedung terminal.
Sebagian besar CCTV juga sduah dapat difungsikan kembali. Beberapa peralatan seperti genset, solar, baterei, dan sejumlah keperluan pendukung yang dikirim melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar juga telah sampai di Palu bersama dengan mobile tower navigasi penerbangan milik Airnav Indonesia.
Dengan begitu, Pramintohadi menilai operasional di terminal Bandara Palu sudah semakin mendekati normal. “Bantuan peralatan telah tiba di lokasi. Begitu pula personel perbantuan dari bandara terdekat seperti petugas aviation security dan pertolongan kecelakaan penerbangan pemadam kebakaran,” jelas Pramintohadi.
Dia menegaskan Kemenhub sudah menugaskan inspektur navigasi, bandara, dan angkutan udara dari kantor pusat untuk memberi dukungan di Bandara Palu. Saat ini, untuk mendukung operasional di terminal, terdapat 80 personel aviation security yang merupakan bantuan dari Bandara Poso, Luwuk, Ampana, dan Kendari.
“Juga dari Angkasa Pura I dan II selain juga dari personel aviation security Bandara Palu. Personil aviation security tersebut bertugas di area SCP 1 dan 2, pintu lapangan udara, walking patrol terminal, walking patrol apron,” ungkap Pramintohadi.
Meskipun operasional terminal bandara tersebut masih bersifat sementara, Pramintohadi menegaskan tetap mengacu pada ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan internasional. Untuk itu, Pramintohadi mengharapkan penumpang memahami jika terjadi ketidaknyamanan dan tetap mengikuti instruksi para petugas yang ada.