REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asian Para Games 2018 menhadi sebuah oasis semangat untuk bangkit di tengah-tengah berbagai hambatan dan kesulitan. Khususnya bagi mereka yang menjadi korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida berpesan agar semangat pantang menyerah dan terus berjuang di tengah keterbatasan harus menjadi filosofi yang juga diimplementasikan oleh generasi muda.
“Atlet-atlet Asian Para Games merupakan Para Inspirasi yang memiliki semangat juang tinggi di tengah-tengah keterbatasan yang mereka miliki dan saya memandang hal ini dapat menjadi filosofi yang sangat baik untuk diterapkan oleh generasi muda," kata dia.
Menurut Nyoman, atlet-atlet Asian Para Games telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan melainkan sebuah peluang untuk menggapai prestasi. Semangat mereka inilah yang dapat menjadi inspirasi para generasi muda untuk terus mengukir prestasi apapun halangannya.
“Generasi muda saat ini jangan mudah menyerah ketika menghadapi hambatan dalam menggapai prestasi. Mereka dapat berkaca pada para Atlet Asian Para Games yang telah membuktikan bahwa hambatan merupakan peluang untuk menggapai prestasi” kata Nyoman.
Menurut dia, semangat pantang menyerah ini juga dapat menjadi inspirasi bagi para korban bencana di Palu dan Donggala. Dia berharap Asian Para Games ini dapat menularkan semangat untuk bangkit bagi mereka sehingga Palu, Donggala, Sigi dan daerah lainnya di Sulawesi Tengah dapat segera bangkit dan maju. Untuk bangkit, dibutuhkan kerjasama dan gotong royong sehingga hambatan yang tadinya menyulitkan dapat semakin ringan dan mempercepat proses rekonstruksi dan rehabilitasi.
“Untuk mengatasi hambatan dan selanjutnya bangkit dibutuhkan kerjasama dan gotong royong yang merupakan salah satu nilai penting dalam revolusi mental. Hal inilah yang telah dibuktikan para atlet yang berjuang dalam Asian Para Games dan saya juga berharap para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dapat bergotong royong untuk bangkit dan kembali membangun daerahnya,” ujar Nyoman Shuida.