Senin 08 Oct 2018 15:27 WIB

Megawati Tekankan Pentingnya Pendidikan Bencana Sejak TK

Indonesia bisa belajar dari Jepang soal pendidikan menghadapi bencana alam.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Megawati
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Megawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menekankan pentingnya Early Warning System guna mengantisipasi jatuhnya jumlah korban jiwa terkait bencana. Dia mengatakan, pemerintah seharusnya memberikan pendidikan terkait bencana kepada masyarakat sejak dini.

"Kita ini tinggal di daerah ring of fire makanya ada early warning sistem itu penting karena bencana akan datang tidak hanya sekali," kata Megawati Soekarno Putri di DPP Pusat PDIP, Jakarta selatan pada Senin (8/10).

Dia mengatakan, kawasan cincin api membuat masyarakat kerap terancam akan datangnya bencana. Dia melanjutkan, saat satu patahan bergerak, hal itu akan membuat patahan lain yang berada di sekeliling Nusantara ikut bergerak sehingga bencana kerap kali menyerang warga.

Mega menyamakan Indonesia dengan Jepang yang juga berada di kawasan cincin api dunia. Dia mengatakan, pemerintah Jepang telah memberikan pendidikan kepada warganya sejak masib duduk di bangku sekolah tingkat bawah.

Pendidikan awal itu, lanjut Mega, membuat waga Jepang memiliki tingkat kewaspadaan yang baik. Mega mengatakan, di Jepang, bila gempanya memang berkekuatan besar, sirine langsung berbunyi keras. Lanjutnya, bila berbunyi satu kali, siapapun orangnya, harus segera bergegas ke lapangan terbuka sekaligus membawa sebuah tas yang sudah disiapkan oleh masing-masing pemilik rumah.

Biasanya, dia mengatakan, di dalam tas disiapkan dua setel pakaian, dua selimut, bahan makan untuk dua hari, dan obat-obatan yang diperlukan. Penyusunan perlengkapan itu, laniut Mega, merupakan hasil dari didikan bencana yang diberikan pemerintah.

"Semua rumah sudah diminta bersiap begitu, dan letak backpack itu tak boleh diganggu agar saat kejadian bisa langsung dibawa," kata Megawati.

Mega menceritakan, bila bunyi sirine dua kali, berarti masyarakat Jepang harus lari menuju jalan-jalan aman. Di Jepang, lanjutnya, jalan-jalan untuk menyelamatkan diri bila terjadi gempa atau tsunami sudah disiapkan. Begitu juga dengan lokasi-lokasi yang benar-benar aman dari air laut akibat tsunami, sudah ditandai dengan patok-patok kayu.

"Sirine ketiga, tak ada lagi lari pelan. Artinya lari secepatnya ke lokasi aman yang sudah disiapkan," katanya.

Mega berharap, pendidikan serupa juga dapat disosialisasikan kepada warga Indonesia. Dia mengimbau, banyaknya korban jiwa tdak bisa selalu terulang karena tidak adanya kewapasaan akibat sistem peringatan dini tersebut.

Imbauan itu dilontarkan Mega menyusul gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah. Mega mengatakan, sejauh ini PDIP telah bantuan kemanusiaan ke kawasan tersebut. Gelombang kedua bantuan dengan total tonase hampir mencapai 61 ton logistik.

"Isi terdiri dari makanan bayi, balita, juga ada pakaian, obat-obatan serta kebutuhan khusus perempuan," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement