REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, kedatangan pimpinan IMF-World Bank ke Lombok dan Palu merupakan wujud simpati dan solidaritas yang ingin ditunjukan kepada korban bencana.
Luhut menegaskan, penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali tidak berkaitan dengan utang.
"Tidak ada urusan kita mau cari utang ke mana-mana, kita negara berdaulat. Kita beruntung kemarin persiapan di Bali sudah demikian bagus," ujar Luhut saat mendampingi Managing Director IMF Christine Lagarde di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (8/10).
Kata Luhut, kehadiran pimpinan IMF-World Bank ke Lombok dan Palu sangat penting karena bisa menjadi bahan masukan untuk dibicarakan dalam pertemuan di Bali, termasuk menggalang bantuan dari para delegasi yang datang.
"(Manfaat pertemuan tahunan IMF-World Bank) banyak sekali, nanti anggota OKI kita bawa ke Lombok setelah pertemuan IMF, soal pendanaan syariah," ucapnya.
Luhut mengaku belum tahu berapa bantuan yang akan dikucurkan IMF-World Bank untuk korban bencana di NTB dan Sulteng.
"Kita belum tahu, kalau dari pemerintah sendiri tidak ada masalah, Ibu Ani (Menkeu) sudah kasih cukup dana, Presiden juga sudah perintahkan untuk pendanaan (penanganan bencana)," ucap Luhut.