REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklarifikasi soal adanya tuduhan yang menganggap dirinya berkaitan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurut Jokowi, tuduhan yang disematkan kepadanya itu tidak masuk logika. Jokowi mengungkapkan dirinya lahir pada 1961, sedangkan PKI dibubarkan pada 1965-1966.
"Artinya umur saya baru empat tahun. Kan logikanya nggak masuk, artinya masak ada PKI balita," ujar Jokowi saat diwawancara dalam talk show yang ditayangkan Jak TV, Ahad (7/10) malam.
Sebelumnya, sempat beredar foto yang menjejerkan Jokowi dan pimpinan PKI DN Aidit. Namun, kata Jokowi, setelah diperiksa, ternyata foto DN Aidit itu diambil pada 1955 yang mana saat itu Jokowi masih belum lahir.
"Saya lahir aja belum, tapi sudah berjejer. Jadi ini saya kira kembali lagi, fitnah, hoaks seperti ini sangat meresahkan dan membuat yang di bawah itu tanda tanya," ucap Jokowi.
Dia pun menegaskan bahwa dirinya tidak ada kaitannya dengan PKI. Begitu juga dengan orang tuanya dan juga kakek-neneknya. Bila tidak percaya, Jokowi meminta kepada masyarakat agar memeriksanya langsung ke kampung halamannya di Solo, baik ke Ormas Islam di Solo maupun ke tetangga-tetangganya.
"Saya sampaikan sekali lagi, saya, orang tua saya, kakek nenek saya, keluarga besar saya, tidak ada yang namanya PKI. Saya pastikan tidak ada," tegas Jokowi.
Jokowi menambahkan, tuduhan PKI terhadapnya itu membuktikan tentang kejahatan orang-orang yang menyebarkan hoaks. Dia yakin tuduhan itu disematkan kepadanya hanya untuk kepentingan politik, sehingga dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap hoaks.
"Inilah jahatnya yang namanya hoaks. Kadang-kadang politik kotor menghalalkan segala cara ya seperti itu, dan itu tidak sesuai dengan nilai-nilai ke-Indonesia-an kita yang penuh dengan etika, yang penuh dengan tatakrama, sudah keluar dari itu," kata Jokowi.
"Dan hoaks ini kalau tidak diselesaikan bisa mengadu domba, bisa meresahkan, bisa menimbulkan rasa takut kepada masyarakat," imbuhnya.