Ahad 07 Oct 2018 20:52 WIB

Qatar Beri Bantuan Bagi Korban Gempa di Sulawesi Tengah

Tim dari Pemerintah Qatar juga membentuk tim operasi penyelamatan di daerah bencana.

Rep: Marniati/ Red: Maman Sudiaman
Bantuan dari pemerintah Qatar tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Foto: dok. Istimewa
Bantuan dari pemerintah Qatar tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pemerintah Qatar menyalurkan bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). Emir Qatar Shekh Tamim bin Hamad al-Thani telah mengarahkan agar bantuan dari negaranya dikirim kepada mereka yang terkena dampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (7/10), komite yang terdiri dari tim operasi penyelamatan dan bantuan kemanusiaan untuk daerah-daerah yang terkena bencana di negara-negara sahabat dipimpin oleh tim penyelamat dari Satuan Pengamanan Internal (Lekhwiya),  di bawah Departemen Kementerian Dalam Negeri Qatar. Mereka mempersiapkan bahan-bahan bantuan dan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mengantarkan bantuan  ke daerah-daerah yang terkena bencana.

Media Qatar mengabarkan pesawat Qatar Emiri Air Forcejenis Boeing C-17 Globemaster  LHOB-247 telah mendarat  di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pesawat dengan muatan 48 ton  ini bertolak dari Bandara  Qatar Al- Udeid Airbase (OTBH).

Duta Besar RI di Qatar, Marsekal (Purn) M Basri Side Habi membenarkan bahwa pesawat itu membawa bantuan untuk para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Gempa bumi dengan Magnitude 7,7 SR terjadi pada Jumat (28/9) petang, pukul 17:02:44 WIB atau sekitar pukul 18:02:44 WITA di  Sulawesi Tengah (Sulteng). Lokasi sekitar 0.18 LS, 119.85 BT atau 27 km Timur Laut Donggala, dengan kedalaman sekitar 10 Km, bahkan terjadi tsunami .

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencapai 1.763 orang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban terus bertambah karena evakuasi korban masih dilakukan.

"Jumlah korban jiwa terus bertambah karena tim SAR gabungan yang dikoordinir oleh Basarnas, TNI, Polri, Kementerian ESDM, relawan, juga masyarakat melakukan pencarian korban, tercatat 1763 orang meninggal dunia," ujar dia di Graha BNPB, Jakarta Timur, Ahad (7/10).

Sutopo merinci jumlah korban meninggal dunia tersebut, sebanyak 1.519 jenazah ditemukan di Palu, 159 jenazah ditemukan di Kabupaten Donggala dan 69 korban meninggal ditemukan di Sigi. Sementara itu, 15 jenazah ditemukan di Parigi Moutong dan satu jenazah ditemukan di Pasangkayu (Sulawesi Barat).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement