Senin 08 Oct 2018 03:33 WIB

Pengungsi Sulteng Berkurang Jadi 62.359 Orang

Sebagian besar mengungsi ke daerah lain melalui jalur darat dan udara.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Friska Yolanda
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers terkait update tanggap bencana Sulawesi Tengah.
Foto: ANTARA/GALIH PRADIPTA
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers terkait update tanggap bencana Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah berkurang menjadi 62.359 orang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hal ini disebabkan karena pengungsi kembali ke rumahnya maupun dievakuasi keluar kota.

"Sebagian masyarakat mengungsi evakuasi keluar dari Kota Palu. Mereka ada yang ke Makassar, Jakarta, Gorontalo, Manado, Balikpapan, dan lainnya," ujar dia di Graha BNPB, Jakarta Timur, Ahad (7/10).

Menurut Sutopo, para pengungsi merupakan warga yang memang ingin keluar untuk sementara dari Kota Palu ke tempat saudaranya. Sebelumnya, BNPB melaporkan jumlah pengungsi pada 4 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB sebanyak 70.821 orang di 141 titik. 

Sementara itu, tercatat sebanyak 6.157 orang keluar Kota Palu melalui jalur udara. Mereka pergi ke Makassar sejumlah 4.631 orang, 1.173 orang ke Balikpapan, 182 orang ke Jakarta, dan 171 orang ke Manado. Sedangkan, 1.913 orang yang keluar kota Palu melalui jalur laut. Mereka pergi ke Makassar sebanyak 1.858 orang dan 55 orang ke Balikpapan. 

"Mereka keluar dari Palu karena merasa masih trauma, stres, karena bencana dan kebutuhan sehari-hari belum normal. Ada juga sebagian warga di sana secara mandiri evakuasi keluar Palu," jelas Sutopo.

Sementara, BNPB melaporkan korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulteng sebanyak 1.763 orang. Korban luka berat berjumlah 2.632 orang yang dirawat di rumah sakit. Korban hilang sebanyak 265 orang dan korban tertimbun reruntuhan bangunan 152 orang.

Selain itu, rumah rusak akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 66.926 unit. Kerusakan tersebut belum diklasifikasikan ke rusak ringan, rusak sedang, maupun rusak berat. Sedangkan, rumah rusak di Sulawesi Barat sebanyak 688 unit, diantaranya 250 unit rusak berat, 223 unit rusak sedang, dan 215 unit rusak ringan.

Baca juga, Hampir 90 Persen SPBU Palu-Donggala Beroperasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement