REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Hilangnya jurnalis Saudi di Turki memicu tanda tanya. Spekulasi menyebut Jamal Khashoggi yang selama ini dikenal kritis terhadap pangeran mahkota Saudi Muhammad bin Salman tewas dibunuh.
Otoritas keamanan di Turki menduga Khashoggi tewas di dalam kantor konsulat Saudi di Istanbul. Namun spekulasi mendapat penolakan keras dari Saudi. Seorang pejabat konsulat Saudi di Istanbul menyebut tudingan itu tak berdasar. Ia mengecam tuduhan yang menyudutkan Saudi tersebut.
“Sumber itu (pejabat konsulat Saudi di Istanbul) menekankan bahwa Kerajaan (Saudi) menjaga keselamatan dan ksesejahteraan warganya di mana pun mereka berada dan bahwa otoritas terkait di Kerajaan dengan tekun menindaklanjuti masalah ini guna mengungkap fakta-fakta lengkap,” kata Saudi Press Agency dalam laporannya.
Baca juga, Polisi Turki: Wartawan Saudi Tewas di Kantor Konjen.
Khashoggi merupakan wartawan Saudi yang telah dilaporkan hilang selama empat hari. Terakhir kali ia mendatangi kantor konsulat Saudi untuk mengurus dokumen soal rencana pernikahannya dengan seorang wanita Turki pada Selasa (7/10). Namun sejak saat itu, tak terdengar lagi kabar darinya.
Dua pejabat kepolisian Turki kemudian menyatakan Khashoggi telah tewas di dalam gedung konsulat Saudi. Hal itu diyakini dengan kedatangan pejabat keamanan Saudi ke Turki dalam waktu bersamaan.
"Dugaan awal kepolisian Turki adalah Khashoggi telah dibunuh di konsulat jendral Arab Saudi di Istanbul, kami yakin pembunuhan telah direncanakan dan jenazahnya telah dipindahkan dari konsulat," kata salah satu pejabat kepolisian Turki itu. (Kamran Dikarma)
Menurut pejabat konsulat itu, sebuah delegasi keamanan dan para penyidik Saudi telah tiba di Istanbul pada Sabtu (6/10). Mereka datang atas perintah langsung dari Pemerintah Saudi. Di sisi lain, Turki pun telah mengizinkan mereka turut melakukan penyelidikan.
Khashoggi merupakan seorang jurnalis Arab Saudi yang menetap di Washington, Amerika Serikat (AS). Ia tinggal di AS karena menyadari memiliki pandangan kritis terhadap kebijakan-kebijakan negaranya.
Selama setahun terakhir, ia kerap mengkritik Saudi terkait perselisihannya dengan Qatar, termasuk belum lama ini dengan Kanada. Khashoggi pun menyoroti tajam intervensi militer Saudi di Yaman yang menyebabkan krisis kemanusiaan.