Ahad 07 Oct 2018 07:16 WIB

TNI dan Dompet Dhuafa Bersihkan Pasar Pascagempa Palu

Sebagian pedagang mulai berjualan dan pembeli juga berdatangan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Sekitar seratus orang personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan relawan Dompet Dhuafa membersihkan Pasar Inpres Manonda di Jalan Kacang Panjang, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Sabtu (6/10) sore. Saat pasar di bersihkan sebagian para pedagang sudah mulai berjualan, pembeli sudah mulai berdatangan.
Foto: Fuji E Permana / Republika
Sekitar seratus orang personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan relawan Dompet Dhuafa membersihkan Pasar Inpres Manonda di Jalan Kacang Panjang, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Sabtu (6/10) sore. Saat pasar di bersihkan sebagian para pedagang sudah mulai berjualan, pembeli sudah mulai berdatangan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sekitar seratus orang personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan relawan Dompet Dhuafa membersihkan Pasar Inpres Manonda di Jalan Kacang Panjang, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Sabtu (6/10) sore. Saat pasar dibersihkan sebagian pedagang sudah mulai berjualan, pembeli juga sudah mulai berdatangan.

Para pedagang senang tempat mereka berjualan dibersihkan aparat keamanan. Sebagian dari pedagang berbincang-bincang dan bercanda dengan TNI dan relawan Dompet Dhuafa. Mereka tertawa bersama pascabencana gempa bumi, likuifaksi dan tsunami yang menerjang Palu, Sigi dan Donggala.

Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, drg. Imam Rulyawan mengatakan, pasar merupakan pusat ekonomi. Pedagang dan pembeli menggerakkan roda perekonomian sehingga membuat aktivitas kehidupan sehari-hari kembali.

"Di saat sebagian saudara-saudara kita relawan dan aparat masih melakukan evakuasi, tapi ada sebagian masyarakat sudah beraktivitas di pasar, maka pasar harus nyaman, banyak yang kami bersihkan pascagempa," kata Imam saat membersihkan Pasar Inpres Manonda, Sabtu (6/10).

photo
Sekitar seratus orang personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan relawan Dompet Dhuafa membersihkan Pasar Inpres Manonda di Jalan Kacang Panjang, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Sabtu (6/10) sore. Saat pasar di bersihkan sebagian para pedagang sudah mulai berjualan, pembeli sudah mulai berdatangan. (Fuji E Permana / Republika)

Karena alasan itu pasar dibersihkan supaya nyaman agar banyak masyarakat bisa kembali berjualan. Sehingga secara perlahan roda perekonomian di Kota Palu dapat kembali pulih. Kebutuhan masyarakat dapat dibeli di pasar.

"Gerakan bersih itu sehat, itu simbol kita harus semangat, optimisme untuk bangkit ini yang harus dibangkitkan terus," ujarnya.

Arifa (45 tahun) sedang berbelanja di pasar. Menurutnya, harga-harga barang di pasar masih tergolong normal. Harga-harga sayuran pun tetap normal, tidak dijual mahal melebihi harga normal.

"Terong dan mentimun masih murah, tempe ukuran panjang harganya Rp 25 ribu, minyak goreng dan gula masih langka," ujarnya.

photo
Sekitar seratus orang personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan relawan Dompet Dhuafa membersihkan Pasar Inpres Manonda di Jalan Kacang Panjang, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Sabtu (6/10) sore. Saat pasar di bersihkan sebagian para pedagang sudah mulai berjualan, pembeli sudah mulai berdatangan. (Fuji E Permana / Republika)

Berdasarkan pantauan Republika pada Sabtu (6/10) sore, para pembeli mulai berdatangan ke pasar. Pascabencana gempa bumi dan tsunami, roda perekonomian di Kota Palu sempat terhenti. Bahkan tidak ada orang yang berani berjualan. Kini masyarakat mulai beraktivitas lagi di pasar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement