REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- PT Pertamina (Persero) telah menambah pasokan 3.300 tabung elpiji ke Kota Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Unit Manager Communication & CSR MOR VII Pertamina Roby Hervindo mengatakan 3.300 tabung elpiji tersebut diangkut menggunakan tujuh truk dari Makassar ke Palu.
"Ini merupakan upaya dalam membantu aksi cepat tanggap pemerintah menangani korban gempa dengan terus menyalurkan gas elpiji ke wilayah Palu dan Donggala," katanya, Jumat (5/10).
Ia merinci jumlah tabung berikut isi yang akan dikirimkan pada Jumat (5/10) 750 tabung elpiji 12 kilogram (kg), 1.380 tabung bright gas 5,5 kg, 50 tabung elpiji 50 kg, dan 1.120 tabung elpiji tiga kilogram. "Setelah sebelumnya pengiriman tabung gas elpiji melalui kapal TNI, kami tambahkan lagi muatan elpiji tiga kilogram. Untuk itu, kami masih berkoordinasi untuk penyediaan armada truknya agar pasokan tiba di lokasi secepatnya," kata dia.
Roby juga mengatakan mulai Rabu (3/10) Pertamina telah menggelar operasi pasar di depan Terminal BBM Donggala. "Sebanyak 560 tabung elpiji Subsidi disalurkan untuk melayani kebutuhan gas rumah tangga," katanya.
Elpiji tiga kilogram tersebut diangkut dengan truk dari Makassar dan tiba di Posko Peduli Pertamina DPPU Sis Al Jufri Palu pada Jumat pagi. Untuk memasok kebutuhan elpiji bagi pengungsi, katanya, sejak 1 Oktober 2018 Pertamina juga telah menyerahkan 12 tabung bright gas ukuran 12 kg ke Posko Pengungsian PLN yang melayani korban terdampak gempa sekitar 600 jiwa.
"Setelah sebelumnya juga disalurkan 17 tabung bright gas 12 kg ke Pusat Posko Dapur Umum di Dinas Sosial," katanya.
Untuk pemulihan suplai gas elpiji, tahap pertama, Pertamina telah mengoperasikan SPPBE Muhsans yang akan menyediakan elpiji subsidi dengan operator yang ada sambil menunggu 16 operator bantuan yang diberangkatkan dari Pare Pare dan Mamuju.