REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, sejumlah bantuan asing untuk korban gempa dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah sudah mulai berdatangan. Bantuan di antaranya datang dari Jepang, India, Selandia Baru, Australia, dan Qatar yang sebagian besar merupakan bantuan logistik.
"Kita tidak meminta, tapi membuka kesempatan kalau negara-negara asing ingin membantu ya terima kasih, dan mereka banyak sekali responsnya. Hari ini masuk dari Jepang, Selandia Baru, dan India," ujar Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Kamis (4/10).
Jusuf Kalla mengatakan, Bank Dunia juga akan memberikan loan atau pinjaman dengan bunga murah dan pengembalian jangka panjang. Namun menurut Jusuf Kalla teknis pinjaman ini belum dibicarakan lebih lanjut.
Selain itu, Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah telah mengirim tiga helikopter untuk membawa bantuan makanan ke daerah-daerah yang sulit terjangkau seperti Sigi dan Donggala. Adapun tiga helikopter tersebut merupakan bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan TNI.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pemerintah telah memberikan izin mendarat bagi pesawat-pesawat asing yang membawa bantuan logistik. Adapun pesawat yang sudah mendarat yakni dari India dan Singapura. Sedangkan pesawat lainnya yang sudah mendapatkan izin sedang dalam perjalanan menuju Indonesia. "Kementerian Luar Negeri sudah ada izin cepat bagi pesawat yang bisa dilakukan secara online," kata Retno.
Retno mengatakan, terdapat sejumlah negara yang masih dalam proses perizinan antara lain Jepang dan US Air Force. Adapun alat transportasi udara yang dibutuhkan untuk keadaan darurat di Sulawesi Tengah yakni pesawat angkut tipe C130. "Untuk Singapura ada dua buah, kemudian untuk India C130J dan C17 Globe Master," ujar Retno.
Di sisi lain Retno mengatakan, banyak negara yang menyampaikan tawaran bantuan finansial. Sejauh ini sudah ada 18 negara dan tiga organisasi internasional yang berkomitmen untuk memberikan bantuan bagi korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.