Kamis 04 Oct 2018 15:23 WIB

Begini Upaya Pemkot Surabaya Atasi Kepadatan Lalu Lintas

Kemacetan di Surabaya dikendalikan dengan Surabaya Inteligent Transport System (SITS)

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolanda
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) bersama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno (kedua kanan) menyapa warga seusai berziarah di Makam Ki Ageng Bungkul, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (21/1).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) bersama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno (kedua kanan) menyapa warga seusai berziarah di Makam Ki Ageng Bungkul, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan fokus Pemkot Surabaya dalam memperhatikan sistem transportasi, utamanya keselamatan bagi setiap pengendara R-2 maupun R-4 saat berlalu lintas. Menurutnya, perhatian ini penting dilakukan untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya.

“Saya paling cerewet soal marka karena saya tidak ingin orang-orang mengalami kecelakaan. Apalagi sampai diamputasi,” ujar Risma di gedung siola lantai IV, pada Kamis, (4/10). 

Risma menyampaikan, kondisi lalu lintas di Kota Surabaya saat ini memang terbilang sudah sangat padat. Kendati demikian, Risma mengaku Pemkot Surabaya masih dapat mengendalikan, dengan menggunakan sistem cerdas bernama Surabaya Inteligent Transport System (SITS).

“Sistem ini untuk mendukung manajemen transportasi dengan pemanfaatan teknologi dan membangun sistem informasi serta manajemen trasportasi secara otomatis,” kata Risma.  

Selain terobosan SITS, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menyatakan, Pemkot Surabaya juga menyediakan gedung parkir park and ride di beberapa titik yang sudah tersebar di wilayah Surabaya. Tujuannya, kata dia, mengurangi kemacetan di jalan raya utamanya di sisi tepi jalan atau trotoar.

“Mengatur lalu lintas itu tidak hanya di jalan, tapi juga perlu mengatur lahan parkir dan terminal,” kata Risma.

Risma juga berencana menambah gedung park and ride, mengingat lahan yang dimiliki Pemkot Surabaya masih banyak. Hal ini, lanjutnya, penting dilakukan agar jumlah kendaraan R-2 maupun R-4 dapat ditampung dengan jumlah yang lebih banyak.

“Insyallah tahun depan ada empat gedung parkir park and ride dan bertingkat,” ujar perempuan kelahiran Kediri tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajad menambahkan, penggunaan Surabaya Inteligent Transport System (SITS) sudah berjalan dengan baik dan sangat membantu. Terutama untuk memantau penyebab kemacetan panjang maupun pendek di setiap ruas jalan.

“Misalnya ada kecelakaan, mobil mogok, parkir liar maka SITS akan mengeluarkan signal,” kata Irvan.

Berbagai terobosan yang dilakukan Pemkot Surabaya tersebut membuat Kota Pahlawan dipercaya menjadi tuan rumah tuan rumah dalam sharing session jelang penghargaan Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2018. Chief Executive Officer Adira Insurance Julian Noor menuturkan, alasan dipilihnya Kota Surabaya karena menerapkan smart city dalam bidang keselamatan jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement