Kamis 04 Oct 2018 06:37 WIB

14 Santri di Banjar Positif Terserang Rubella

Para santri itu umumnya terserang penyakit saat pulang kampung.

Sejumlah siswa melihat petugas kesehatan mengisi jarum suntik dengan vaksin Measles Rubella (MR) di SDN 1 Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (4/8).
Foto: Antara/Rahmad
Sejumlah siswa melihat petugas kesehatan mengisi jarum suntik dengan vaksin Measles Rubella (MR) di SDN 1 Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA -- Sebanyak 14 santri sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) dinyatakan positif menderita penyakit Rubella. Para santri itu sudah ditangani sehingga sembuh dari penyakit itu. "Kami mendapat laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel ada 14 santri yang positif terserang Rubella," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Ikhwansyah, di Martapura, Rabu (3/10).

Ia mengatakan, pihaknya mengirim 17 sampel darah milik santri yang diduga terserang Rubella ke laboratorium di Kota Surabaya untuk memastikan penyakit yang diderita santri itu. Dijelaskan, pemeriksaan harus melalui uji laboratorium sehingga bisa diketahui jenis penyakit yang diderita. Selanjutnya diambil langkah-langkah pencegahan maupun penyembuhan bagi yang sakit.

"Belasan santri yang diduga terserang diambil darahnya untuk dikirim ke lab guna memastikan penyakitnya sehingga akhirnya diketahui 14 santri yang positif terkena Rubella," ujar Ikhwansyah.

Menurut dia, belasan santri positif terserang Rubella sebagian besar bukan warga Kabupaten Banja. Tetapi berasal dari daerah lainnya di Kalsel dan ikut menimba ilmu di kabupaten setempat. "Sebagian besar santri bukan warga Kabupaten Banjar dan mereka terserang penyakit saat pulang kampung. Namun, seluruhnya sudah ditangani petugas dan berangsur sembuh," kata Ikhwansyah.

Menurut dia, santri yang sudah positif dinyatakan terserang penyakit itu menjadi perhatian serius. Sehingga akan diberikan vaksin baik kepada santri dan juga pelajar maupun siswa sekolah. "Penyakit Rubella yang menyerang santri menjadi perhatian serius kami sehingga lebih menggencarkan langkah pemberian vaksin MR baik kepada santri maupun anak sekolah," ujar Ikhwansyah.

Dia mengatakan, pemberian vaksin MR di pondok pesantren bekerja sama dengan tuan guru atau ulama pengasuh ponpes. Sehingga program pemerintah terkait vaksin itu bisa dijalankan.

Sementara di sekolah-sekolah akan berkoordinasi dengan guru sehingga bisa memberikan kesadaran kepada anak-anak didiknya untuk bersedia diberikan vaksin anti MR. "Kami mendekati tuan guru atau ulama di sejumlah ponpes agar program vaksinasi MR bisa jalan, dan di sekolah-sekolah meminta guru mendekati siswa agar mau divaksin," kata Ikhwansyah.

Jumlah anak yang akan diberi vaksin MR di Kabupaten Banjar sebanyak 153.808 orang. Seluruhnya ditarget mendapatkan imunisasi hingga akhir Oktober 2018.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement