Rabu 03 Oct 2018 17:14 WIB

Sukabumi Masih Waspadai Penyebaran Penyakit Kaki Gajah

Tercatat pernah ada 10 kasus kako gajah di Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Penyakit Kaki Gajah
Foto: .
Penyakit Kaki Gajah

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi Jawa Barat masih mewaspadai penyebaran penyakit kaki gajah atau filariasis. Sebab, sejak 2002 hingga 2017 lalu tercatat ada sepuluh kasus penyakit kaki gajah di Sukabumi.

‘’Dari 2002 hingga sekarang tercatat ada sepuluh kasus penyakit kaki gajah,’’ ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati kepada wartawan Rabu (3/10). 

Terakhir temuan kasus kaki gajah dilaporkan pada 2017 lalu. Sementara pada 2018 ini belum ditemukan adanya kasus baru. Hal ini menunjukkan Sukabumi sebenarnya bukan termasuk daerah endemis kaki gajah seperti daerah lainnya di Indonesia.

Meskipun demikian kata Lulis Kota Sukabumi harus tetap waspada penyebaran penyakit filariasis. Hal ini disebabkan penyebaran penyakit tersebut melalui media nyamuk. Di mana penyebarannya dilakukan oleh semua jenis nyamuk.

Dinkes dalam waktu dekat ini akan melakukan survei darah jari (SDJ). Kegiatan serupa juga pernah dilakukan pada 2017 lalu. Pada waktu itu ada ratusan warga di Kecamatan Cikole yang mengikuti kegiatan tersebut. Selain itu dinkes juga  memberikan obat kecacingan hal itu sama sama program pencegahan. 

Lulis menerangkan, terhadap sepuluh orang yang menderita kaki gajah semuanya sudah lepas dari pengobatan. Kondisi kesehatan mereka tetap dilakukan pemantauan terutama agar mereka membersihkan luka terutama bengkaknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement