Rabu 03 Oct 2018 16:25 WIB

Jokowi: 30 Korban Masih Terjebak di Hotel Roa-Roa

Proses evakuasi terus diselesaikan agar seluruh korban yang ada bisa diangkat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo (tengah, berhelm) didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja mengawasi proses evakuasi korban gempa di reruntuhan Hotel Roaroa di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah, berhelm) didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja mengawasi proses evakuasi korban gempa di reruntuhan Hotel Roaroa di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proses evakuasi dan pembersihan puing Hotel Roa-Roa yang runtuh akibat bencana gempa dan tsunami. Didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Presiden kemudian masuk ke area reruntuhan hotel tersebut.

Ia menyampaikan, di hotel tersebut diperkirakan masih terdapat 30 korban yang terjebak. "Proses evakuasi, tadi di Petobo juga proses evakuasi. Memang tahapan kita ini pada tahapan evakuasi. Di sini di Hotel Roa-Roa juga diperkirakan masih ada 30 korban yang ada di dalam. Proses ini terus kita selesaikan agar seluruh korban yang ada bisa di angkat," kata Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana, Rabu (3/10).

photo
Tim Basarnas dibantu warga mengangkat jenazah saat evakuasi pascagempa di Kompleks Perumahan Nasional Kelurahan Bala Roa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10).

Jokowi mengatakan, selama empat hari pascabencana ini tim di lapangan masih mengupayakan pola penanganan terbaik untuk mempercepat proses penanganan bencana. Kendati demikian, menurutnya, masalah bahan bakar minyak masih menjadi kendala dalam proses evakuasi ini.

"Ketersediaan (BBM) itu dan kita sudah membawa dari Donggala menuju ke sini tapi tadi baru saja saya telpon, sisi keamanan memang harus minta dikawal aparat," lanjutnya.

Saat ini, lanjutnya, sejumlah alat berat juga telah tiba di lokasi bencana. Sedangkan logistik yang dibutuhkan oleh para korban juga telah didistribusikan meskipun belum maksimal.

Jokowi menuturkan, meskipun tim telah bergerak cepat untuk memperbaiki layanan dasar yang rusak seperti gardu listrik, namun perbaikan membutuhkan proses yang tak sebentar. "Listrik ini mulai tadi coba lihat, di jalan mulai dibetulkan kabelnya, dibetulkan tiangnya, dibetulkan gardu-gardu yang ada di jalanan. Ini perlu proses semuanya, sekali lagi perlu proses semuanya," ujarnya.

photo
Presiden Joko Widodo (kanan) berdiskusi dengan Menko Polhukam Wiranto (kiri), Kepala BIN Budi Gunawan (kedua kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) ketika mengunjungi lokasi yang rusak akibat gempa di kawasan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).

Jokowi pun meminta Gubernur dan Bupati agar kembali menghidupkan perekonomian masyarakat setempat. Sehingga diharapkan kehidupan normal dapat kembali berjalan. "Sambil evakuasi terus dilakukan sambil nanti tahapan yang kedua rehabilitasi, rekonstruksi juga dilakukan tapi yang paling penting memang titik-titik ekonomi harus mulai dibuka," tandasnya.

Setelah meninjau Hotel Roa-Roa, Jokowi kemudian menuju Kabupaten Donggala. Ia pun sempat menyapa langsung masyarakat selama dalam perjalanan serta membagikan logistik seperti biskuit.

Di lokasi pengungsian di Kabupaten Donggala, Jokowi juga menyempatkan diri untuk berbincang dengan para pengungsi. Para pengungsi pun kemudian menceritakan bencana yang mereka alami serta kondisi mereka saat ini.

Dalam kunjungan ini, Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement