REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, siap menangani calon anggota legislatif yang mengalami gangguan jiwa atau stres karena gagal pada Pemilu Legislatif 2019. RSUD juga menyiapkan psikiater jika ada caleg yang ingin berkonsultasi.
"Kami memiliki dokter psikolog dua orang dan dokter psikiatri dua orang yang siap bantu caleg stres," kata Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Azis Achyar di Kudus, Selasa.
Selain itu, lanjut dia, RSUD Kudus juga memiliki apotek klinis khusus pasien gangguan jiwa. Sementara bangsal jiwa yang disediakan, kata dia, memiliki kapasitas 32 tempat tidur. Menurutnya, keberadaan tenaga psikiater dan psikolog juga bermanfaat untuk memberikan pendampingan terhadap pasien yang memang butuh tenaga psikolog maupun psikiater.
"Apabila ada caleg yang ingin berkonsultasi usai Pemilu 2019 dipersilakan," ujanrnya.
Setidaknya, kata dia, dengan pendampingan dari psikolog, caleg yang tidak terpilih tidak mengalami depresi. Dengan jumlah caleg sebanyak 420 orang, kata dia, tentunya akan banyak caleg yang gagal karena jumlah kursi yang diperebutkan hanya 45 kursi.
Mayoritas pasien jiwa yang kembali menjalani perawatan di RSUD Kudus, kata dia, karena putus minum obat. Padahal, lanjut dia, pasien jiwa harus rutin meminum obat sesuai petunjuk dari dokter jiwa.
Dalam rangka mengingatkan pasien jiwa tetap rutin meminum obat tanpa putus, RSUD Loekmono Hadi Kudus memunculkan aplikasi Semar Patri (strategi menurunkan angka readmisi pasien psikiatri). Melalui aplikasi tersebut, anggota keluarga yang mendampingi akan mendapatkan pemberitahuan tentang waktu minum obat agar tidak pernah putus.