REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi berhasil meringkus lebih dari 40 orang pelaku penjarahan di sejumlah mini market, gudang hingga mesin ATM di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Satu di antaranya merupakan narapidana lembaga pemasyarakatan (lapas) Petobo yang kabur saat gempa bumi terjadi.
"Iya benar satu orang merupakan napi Petobo yang kabur," ujar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi pada Selasa (2/10).
Namun Dedi belum bisa memastikan siapa otak di balik aksi penjarahan yang sempat meresahkan Palu pasca tsunami dan gempabumi. Sampai saat ini kata dia, penyidik masih melakukan pemeriksaan kepada 45 tersangka yang telah diamankan ini.
"Belum, masih dalam pemeriksaan semua oleh tim gabungan Polda dan Polres," terangnya.
45 tersangka penjarahan ini ujar Dedi, melakukan penjarahan di lima lokasi. Yakni di Mall Tatura, ATM center Peubungo, Gudang PT. ADIRA, Grand Mall, dan Butik-Butik Anjungan Nusantara.
Barang-barang yang digondol para tersangka beberapa di antaranya soud sistem, LCD, printer, salon, amplifier, mesin ATM BNI, dispenser, microphone, satu karung sandal, satu karung sepatu, satu dos pakaian dan celana. Selain itu polisi juga mengamankan barang bukti lain seperti linggis, betel, obeng, sepeda motor, ac, kunci T, kunci inggris, dan palu.