Selasa 02 Oct 2018 19:39 WIB

Siswa SD Muhammadiyah PK Solo Galang Dana Gempa Palu

Siswa, guru, dan karyawan mendoakan korban bencana gempa bumi dan tsunami

Rep: Binti Sholikah/ Red: Elba Damhuri
Siswa SD Muhammadiyah PK Solo mengumpulkan dana untuk membantu korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Selasa (2/9).
Foto: SD Muhammadiyah PK Solo
Siswa SD Muhammadiyah PK Solo mengumpulkan dana untuk membantu korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Selasa (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID SOLO -- Para siswa kelas I sampai VI SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo merayakan Hari Batik Nasional (HBN) pada Selasa (2/10). Para siswa yang mengenakan baju batik berbagai motif tersebut memenuhi aula sekolah tersebut.

Peringatan Hari Batik Nasional tahun ini sedikit berbeda. Sebab, momentum ini sekaligus dirangkai dengan kegiatan doa bersama dan penggalangan dana bertajuk #PrayforPalu.

Seluruh siswa, guru, dan karyawan mendoakan korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala. Selesai doa bersama yang dipimpin oleh guru agama, para siswa secara bergantian memberikan donasi bagi korban bencana.

Sehari sebelumnya, sekolah telah mengumumkan kepada para siswa peringatan Hari Batik Nasional akan diisi dengan kegiatan peduli gempa dan tsunami Palu. Selain memakai kostum batik para siswa juga diimbau membawa uang seikhlasnya untuk membantu korban bencana di Palu.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Humas, Muhamad Arifin mengungkapkan doa bersama dan penggalangan dana ini merupakan implementasi nilai gotong-royong yang sangat penting diajarkan kepada para siswa. "Gotong-royong merupakan nilai luhur bangsa kita yang harus terus diajarkan sejak dini kepada para siswa," terangnya melalui siaran pers, Selasa (2/10).

Dia menambahkan kegiatan penggalangan dana ini akan diadakan selama tiga hari ke depan. Pada hari pertama ini terkumpul dana sebesar Rp 16,6 juta dan akan disalurkan melalui Muhamadiyah Disaster Management Center (MDMC) Solo.

Salah satu siswa kelas IV, Arkan Danendra, mengaku sedih dengan peristiwa gempa dan tsunami yang mengguncang Palu dan sekitarnya. Kesedihannya bertambah setelah mengetahui jumlah korban yang terus bertambah.

"Saya mengikuti berita gempa dan tsunami dari berita televisi," ungkapnya.

Arkan berharap pemerintah dan semua rakyat Indonesia bersatu membantu saudara-saudara di Palu. "Saya ikut membantu doa dan uang, meskipun sedikit mudah-mudahan bisa meringankan penderitaan warga Palu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement