REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi Partai Nasdem mengusulkan agar anggota dewan untuk menyumbangkan gajinya pada Oktober ini untuk korban gempa di NTB dan Sulawesi Tengah. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 telah menyebabkan 1.234 orang meninggal dunia dan 61.867 orang mengungsi.
"Jika ini dianggap pencitraan biarkan saja itu apa adanya. Saya ingin usulkan seperti yang sudah dilakukan oleh fraksi saya agar gaji kita di Oktober disumbangkan saja ke Palu dan NTB," ujar Akbar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/10).
Menanggapi usulan tersebut, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo tampak sepakat dengan usulan tersebut. Ia berharap anggota dewan secara sadar mau menyumbangkan gajinya untuk korban gempa dan tsunami di daerah tersebut.
"Ya terserah anggota (jumlah gaji yang disumbangkan) kan kita tidak bisa maksa anggota, ini soal kerelaan anggota aja," ujarnya.
Akbar Faisal (Antara)
Sebelumnya, Bambang Soesatyo juga mendorong kepada DPR untuk menyumbangkan gajinya untuk membantu korban bencana alam. Ia juga memberi contoh bagaimana dirinya menyumbangkan gajinya untuk masyarakat Papua hingga masa jabatannya selesai.
"Mungkin aja gaji kawan-kawan (anggota DPR) saya dorong untuk diberikan kepada Palu," kata dia.
Korban meninggal dunia gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah kembali bertamah. Hingga Selasa (2/10) hari ini pukul 13.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 1.234 korban meninggal dunia yang berasal dari empat daerah, yakni Kota Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong.
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, 61.867 jiwa mengungsi akibat gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat (28/9). Ia menyatakan belum semua pengungsi mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar dengan baik.
Layanan belum seluruhnya terpenuhi karena tim masih mengalami keterbatasan berupa logistik, bahan bakar minyak (BBM), dan lain-lain. Kendati demikian, layanan pengungsi sudah lebih baik dengan bantuan yang terus berdatangan.