Selasa 02 Oct 2018 16:06 WIB

Jokowi Minta Manajemen Bencana Diperbaiki

Setelah pengalaman di Lombok dan Palu, ada kelemahan kita dalam tanggap darurat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kiri) mengunjungi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9).
Foto: Antara/Biropers-Kris
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kiri) mengunjungi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk melakukan perbaikan manajemen bencana. Menurut Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, perbaikan manajemen bencana perlu dilakukan setelah Indonesia menangani bencana besar di Lombok dan Palu.

"Perlunya perbaikan manajemen bencana setelah pengalaman di Lombok, Palu, ada kelemahan kita melakukan tanggap darurat, Presiden mengarahkan perbaikan manajemen bencana," ujar Wiranto saat konferensi pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/10).

Baca Juga

Perbaikan manajemen bencana ini diharapkan dapat membuat pemerintah lebih siap dalam menangani berbagai bencana dan melakukan tanggap darurat. "Jadi kita lebih siap lagi, jadi kita langsung jalan, agar ada sistem pengendalian yang jelas walau kita punya Basarnas, BNPB, tapi masih ada yang perlu diperbaiki," ujar Wiranto.

Dalam penanganan bencana di Palu dan Donggala, pemerintah fokus untuk mendistribusikan logistik makanan dan juga pasokan BBM yang dibutuhkan para korban. Selain itu, pengiriman tenda sebagai tempat tinggal sementara serta perbaikan gardu listrik juga menjadi prioritas.

Untuk sementara, pemerintah mengirimkan generator set (genset) berukuran setengah megawatt untuk menopang kebutuhan warga. Sehingga proses evakuasi dapat dipercepat. Selain itu, genset juga diperlukan agar layanan kesehatan dapat diberikan kepada para korban.

Pemerintah juga telah menyiapkan cadangan listrik dari kapal pembangkit listrik yang disewa dari Turki. Kapal tersebut saat ini berada di Kupang dan diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Palu. Tak hanya itu, Presiden juga menginstruksikan agar evakuasi dilakukan secepatnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement