Selasa 02 Oct 2018 06:19 WIB

Jurus Cina Membalas AS

Cina sulit membalas AS dengan pengenaan tarif impor produk Amerika

Trump mengumbar sanksi ekonomi dan perang dagang.
Foto:

Namun, Pemerintah Cina dapat juga dengan mudah membatasi pertumbuhan penjualan mobil AS, dengan menahan dan memperlambat persetujuan pembukaan pabrik baru dan membatasi peluncuran model mobil baru.

Bahkan perusahaan Apple--dengan nilai penjualan mencapai 40 miliar dolar AS setiap tahun di Cina--diprediksi menjadi target Cina. Pada 2014, Cina memperlambat penerbitan lisensi jaringan untuk Iphone 6, yang mengakibatkan tertundanya peluncuran produk Iphone.

Ini menyebabkan turunnya harga saham Apple. Walaupun memperlambat peluncuran produk baru Apple berakibat pada pemasok suku cadang perusahaan Cina, Beijing menganggap itu harga wajar yang harus dibayar dalam perang dagang.

Toh nantinya kebijakan semacam itu juga akan berdampak positif pada perusahaan telepon genggam produk Cina. Perlu dicatat, itu langkah pamungkas mengingat konsekuensinya sangat dimensional. Lalu, perusahaan teknologi akan menjadi target lainnya.

Kebijakan Beijing nantinya akan terkait merger dan akuisisi. Misalnya, Cina belum memberikan izin terhadap perusahaan semikonduktor AS Qualcomm, untuk mengambil alih saham pesaingnya dari Belanda, yaitu NXP Semiconductors.

Di samping panjangnya proses kajian dan persetujuan dari regulator global lainnya. Keputusan lain yang menunggu persetujuan Cina adalah akuisisi perusahaan United Technology Corp terhadap Rockwell Collins, dan merger antara Marvell Technology dan Cavium.

Keduanya adalah perusahaan semikonduktor yang berbasis di California. Jadi dengan melihat proyeksi konstelasi tersebut, Beijing secara kalkulatif tentu berkemampuan untuk membalas setiap perang dagang yang dilancarkan oleh Trump.

Dan celakanya, dampak perang besar ini hampir pasti tidak hanya pada Cina dan AS, tetapi juga pada perekonomian global. Itulah sebabnya dunia berharap adanya perubahan menuju perdamaian yang berlanjut pada peningkatan positif perdagangan dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement