Sabtu 29 Sep 2018 22:46 WIB

Bank Indonesia Upayakan Transaksi Perbankan Lancar di Palu

Bank Indonesia memantau perkembangan wilayah terdampak gempa dan tsunami di Palu.

Red: Nur Aini
Sejumlah kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9).
Foto: Antara/BNPB
Sejumlah kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia tetap menjaga kelancaran pelayanan transaksi perbankan di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, setelah terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami di wilayah tersebut.

"Bank Indonesia akan tetap berusaha menjaga kelancaran tugas, khususnya untuk mendukung transaksi masyarakat," sebut keterangan pers tertulis Departemen Komunikasi BI yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/9).

Untuk itu, Bank Indonesia terus melakukan pantauan dan mencermati perkembangan keadaan terkini di wilayah terdampak. Bank Indonesia juga turut berbelasungkawa atas bencana alam gempa bumi dan tsunami yang telah memakan korban jiwa di Palu serta beberapa area lain di Sulawesi.

Sebelumnya, BNPB mencatat terdapat 2,4 juta penduduk yang terkena dampak gempa bumi pada Jumat (28/9), dan tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Donggala serta delapan kecamatan di Kota Palu.

Hingga Sabtu sore (29/9), jumlah pengungsi di Kota Palu diperkirakan berjumlah 16.700 orang dan tersebar di 24 titik.

"Hingga pukul 17.00, data sementara korban meninggal berjumlah 384 orang, orang hilang 29 di Kelurahan Pantoloan Induk, Kota Palu," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Sedangkan, data sementara untuk korban luka berat hingga pukul 17.00 berjumlah 540 yang dirawat di lima rumah sakit yaitu RS. Woodward Palu sebanyak 28 orang, RS. Budi Agung Palu sebanyak 114 orang.

Kemudian RS Samaritan Palu 42 orang, RS. Undata Mamboro Palu sebanyak 160 orang, dan RS Wirabuana sebanyak 184 orang. "Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena proses pencarian masih terus dilakukan," kata Sutopo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement