Jumat 28 Sep 2018 21:21 WIB

APP Sinar Mas Berikan Ribuan Beasiswa Demi Kualitas SDM

70 persen beasiswa diberikan ke perguruan tinggi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin setelah secara simbolik menyerahkan bantuan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi di kantor Kemenpora.
Foto: sinar mas
Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin setelah secara simbolik menyerahkan bantuan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi di kantor Kemenpora.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas memberikan lebih dari 10 ribu beasiswa bagi pelajar tingkat dasar hingga Perguruan Tinggi. APP juga menerima lebih dari 1.000 orang tenaga kerja baru untuk menempati berbagai unit dan mitra usahanya.

Hal ini merupakan bagian dari partisipasi APP Sinar Mas di Festival Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tingkat Nasional dan Pameran Usaha Kehutanan (PUSAKA) 2018 di Yogyakarta, yang juga turut dihadiri Presiden Indonesia Joko Widodo. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia akan memasuki bonus demografi dengan 70 persen penduduknya berada di usia produktif. Melalui beasiswa ini, perusahaa  berharap dapat mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di bidang kehutanan sehingga dapat memperkuat daya saing dan inovasi produk kehutanan Indonesia.

Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata mengatakan dari sejumlah beasiswa yang diberikan lebih dari 70 persennya untuk pendidikan di Perguruan Tinggi. Penerima beasiswa keseluruhan adalah siswa yang berprestasi dan berasal dari keluarga kurang mampu, serta tinggal di desa sekitar wilayah operasional APP Sinar Mas dan mitra.

APP Sinar Mas memberikan beasiswa melalui berbagai unit dan mitra usaha, di antaranya PT Arara Abadi, PT Wirakarya Sakti, PT Surya Hutani Jaya, PT Sebangun Bumi Andalas, PT Indah Kiat Pulp & Paper, PT Pindo Deli Pulp and Paper, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper, PT OKI Pulp & Paper, serta Yayasan Eka Tjipta Foundation.

Sementara terkait kesempatan kerja, dalam festival tersebut APP Sinar Mas menerima lebih dari 1.000 tenaga kerja dari berbagai lulusan. Meliputi Sarjana/Diploma III dan SMK/SMA yang akan ditempatkan di berbagai unit usaha dan mitra APP Sinar Mas. 

Lebih dari 40 persen diserap oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Indah Kiat sendiri merupakan salah satu unit usaha APP Sinar Mas yang mendapat penghargaan dari Kementerian Keuangan sebagai perusahaan penyerap tenaga kerja tertinggi untuk kategori industri pulp dan kertas pada Maret lalu. 

"Penerimaan tenaga kerja ini menjadi wujud komitmen APP Sinar Mas dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya dalam hal pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, terutama di bidang kehutanan," tutur Suhendra.

Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin yang juga hadir di sana mengatakan aktivitas pilar bisnis Sinar Mas di sektor kehutanan atau perkebunan diarahkan untuk menggandeng masyarakat sekitar tumbuh bersama. Menurutnya, bukan sebuah kebetulan, perusahaan dibawah naungan APP Sinar Mas dan pemasoknya beroperasi di wilayah yang jauh dari pusat kota dimana sebagian diantaranya menghadapi tantangan seputar layanan pendidikan dan kesempatan kerja. 

"Mereka lah yang menjadi fokus utama inisiatif kami di ranah ekonomi, sosial dan pendidikan," ujarnya.

Pada festival yang mengangkat tema “Hutan Lestari untuk Kemakmuran Masyarakat” ini, mitra pemasok APP Sinar Mas juga menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sebagai pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman yang menerapkan prinsip Pengelolaan Hutan Produksi Lestari. Salah satu mitra pemasok yang mendapat penghargaan adalah PT Satria Perkasa Agung yang beroperasi di Riau.

"Kami bangga dapat berpartisipasi dan berkontribusi dalam Festival KPH dan PUSAKA 2018 yang diselenggarakan Kementerian LHK, ditambah lagi mitra pemasok APP Sinar Mas pun menerima penghargaan. Ini merupakan bukti komitmen kami selama ini terhadap Kebijakan Konservasi Hutan (FCP)," tutup Suhendra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement