REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespon pernyataan Juru Kampanye Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga, Hidayat Nur Wahid (HNW) yang mengungkap ada perbedaan sikap di antara keluarga Gus Dur. Di mana, perbedaan sikap tersebut berasal dari putri Gus Dur, Yenny Wahid dan Alissa Wahid.
Hasto menilai pernyataan Hidayat yang menyebut dalam Gusdurian terdapat dua komunitas yang diwakili Yenny Wahid dan Alisssa Wahid serta memiliki sikap yang berbeda, sebagai pernyataan yang memecah belah keluarga Gus Dur.
"Kami yakin semua satu, pernyataan Pak Hidayat itu adalah pernyataan yang memecah keluarga, itu bukan model kami kami menyatukan bukan memecah," ujar Hasto saat ditemui di sela-sela Rapimnas III dan Santiaji Caleg PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Kamis (27/8).
Menurutnya, kedua putri almarhum Gus Dur, baik Alissa Wahid maupun Yenny Wahid memang memiliki jalur yang berbeda dalam mengekpreksikan pendapatnya. Namun bukan berarti jika kedua kakak beradik tersebut berbeda sikap.
"Kan beliau dibidang kebudayaan, dia (alissa) juga datang di acara PDIP, beliau hadir jadi kita bersama sama ada yang mengekspresikan jalur politik dan yang mengekpresikan jalur kebudayaan," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf tersebut.
Selain itu, ia juga meyakini para pendukung Gus Dur (Gus Durian) juga satu suara mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pasca deklarasi dukungan Yenny Wahid dengan sejumlah pendukung Gus Dur tersebut. "Kami yakin Gusdurian mendukung," kata Hasto.
Sebelumnya, Hidayat Nur Wahid menilai keluarga Gus Dur berbeda sikap terkait dukungan politik di Pilpres 2019. Jika Yenny telah mendeklarasi mendukung Jokowi-Ma'ruf, tidak halnya dengan Alissa Wahid.
"Ya kemarin Mbak Alissa Wahid mengatakan Gusdurian tetap netral, apa yang disampaikan Yenny wahid adalah barikade Gusdur dan itu dua (hal) yang berbeda. Gusdurian ternyata punya dua komunitas yang diwakili Yenny Wahid, kemudian yang di Mbak Alissa Wahid," kata Hidayat.
Menurutnya, Koalisi Indonesia Adil Makmur juga tak mempersoalkan hak politik keduanya yang berbeda.
"Itu hak politik mereka dan kita tentu menghormati dan kita juga tidak memaksakan siapapun mendukung Pak Prabowo-Sandi," ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
