Rabu 26 Sep 2018 23:38 WIB

Tatar PNS, Sumbar Teken Kerja Sama dengan Australia

Gubernur Sumbar berharap bisa mendongkrak kualitas pejabat struktural di Pemprov

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno
Foto: dok. Istimewa
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menandatangani kerja sama dengan Universitas Deakin di Victoria, Australia pada Rabu (26/9). Kerja sama ini dilakukan dalam hal peningkatan kapasitas struktural Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov Sumbar oleh Universitas Deakin. 

Irwan menyebutkan, salah satu kampus terbaik dunia tersebut dipilih untuk 'menatar' para pegawai di Pemprov Sumbar agar para ASN bisa belajar langsung dari para ahli mengenali ilmu pemerintahan. Ia berharap, kerja sama dengan Universitas Deakin bisa mendongkrak kualitas pejabat struktural di Pemprov Sumbar dalam melayani masyarakat. 

"Untuk itu, kita belajar langsung keluar negeri pusat ilmu tersebut, salah satunya di Deakin University ini. Kalau kita hanya berpatokan ke daerah Jatim dan Jabar, tentu lompatan kemajuan hanya segitu, namun kalau langsung ke sumbernya, insya Allah lompatan kita bisa melampaui daerah lain," ujar Irwan usai penandatangan MoU di Bussiness Center Deakin University di Melbourne, Australia, Rabu (26/9).

Dalam kunjungan kerjanya ke Universitas Deakin, Irwan juga sempat berdiskusi mengenai pengelolaan lingkungan dengan para pakar. Sebagai pimpinan daerah yang memiliki sumber daya alam yang potensial bagi investor, Irwan ingin pola kepemimpinannya tetap tunduk pada kelestarian lingkungan. 

MoU kali ini didukung oleh Kementerian Dalam Negeri, diwakili Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama Nelson Simanjuntak. Selain itu, pejabat yang hadir adalah Walikota Payokumbuah Reza Pahlevi, Kepala Bappeda Hansastri, Kepala DPM PTSP Maswar Dedi, Kepala Dinas Pariwisata Oni Yulfian, Kepala Biro Humas Jasman, Kepala Biro Kerja Sama Pembangunan dan Rantau Luhur Budianda dan staf terkait. 

Kunjungan ke Australia kali ini sekaligus mempromosikan budaya dan potensi investasi di Sumatra Barat. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat, tahun 2018 ini menargetkan Rp 8,3 triliun untuk investasi Sumbar. Bercermin dari tahun lalu, investasi lokal sedikit mengalami penurunan, sementara Penanaman Modal Asing atau (PMA) meningkat tajam hampir 400 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement