Rabu 26 Sep 2018 19:16 WIB

DIY Tetapkan Tujuh Destinasi Prioritas Pariwisata

Perlu peningkatan standar pelayanan kepada wisatawan di destinasi pariwisata.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Rapat Koordinasi Akselerasi dan Pembangunan dan Pengembangan Kepariwisataan DIY di Kepatihan Yogyakarta.
Foto: Neni Ridarineni.
Rapat Koordinasi Akselerasi dan Pembangunan dan Pengembangan Kepariwisataan DIY di Kepatihan Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DIY memiliki banyak potensi wisata dan kuat di bidang budaya dan dikenal di dunia seperti Candi Prambanan, Geopark, hingga wisata bahari. Untuk percepatan pembangunan kepariwisataan, Pemda DIY menetapkan prioritas portofolio objek wisata yang akan dikembangkan untuk wisatawan mancanegara dan Nusantara.

Kepala Bagian Bina Kapasitas Biro Administrasi Pembangunan dan Sumber Daya Alam Setda DIY Doni Dwi Yogya Handoko mengatakan pihaknya telah menetapkan portofolio yang diprioritaskan dalam sektor kepariwisataan DIY. Hal itu ia sampaikan pada Rapat Koordinasi Akselerasi dan Pembangunan dan Pengembangan Kepariwisataan DIY, di Kepatihan Yogyakarta,  Rabu (26/9),

Ia menegaskan, terdapat tujuh destinasi wisata prioritas. Meliputi kawasan Keraton-Malioboro dan sekitarnya, kawasan Candi Prambanan-Ratu Boko dan sekitarnya, kawasan lereng Merapi dan sekitarnya, kawasan Karst Gunung Sewu dan sekitarnya.

Selanjutnya, kawasan Parangtritis, Depok-Kuwaru dan sekitarnya, kawasan Pegunungan Menoreh dan sekitarnya, serta kawasan Kasongan-Tembi, Wukirsari dan sekitarnya. Adapun pada pembangunan dan pengembangan pasar sasaran tujuh destinasi prioritas kepariwisataan DIY itu antara lain wisatawan Belanda, Jepang, Prancis, Jerman, dan ASEAN.

Penasehat Senior Kementrian Pariwisata  Ari Basuki, memaparkan rekomendasi untuk akselerasi  pembangunan kepariwisataan DIY. Yakni, peningkatan standar pelayanan kepada wisatawan di destinasi pariwisata DIY seperti atraksi wisatawan dilayani dengan baik dan nyaman serta berkesan.

Kemudian, aksesibilitas menuju dan di destinasi pariwisata dimudahkan/antisipasi, upaya mengatasi kemacetan lalu lintas. Ia juga merekomendasikan DIY membangun branding wisata yang kuat untuk menarik wisnus dan wisman,

"Perlu pula mensinergikan stakeholders pariwisata dengan mengembangkan Integrated Tourism Masterplan dengan platform  daya saing pariwisata global, serta kesiapan sumber daya manusia dan masyarakat," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement