Selasa 25 Sep 2018 11:58 WIB

TKD Jokowi-Ma'ruf di Jabar akan Gelar Nobar Film G30S PKI

Nonton bareng ini terbuka juga buat masyarakat, kapasitasnya bisa sampai seribu orang

Rep: Arie Liukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Tim Kampanye Jokowi-Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Foto: Dok. Kominfo Golkar Jabar
Ketua Tim Kampanye Jokowi-Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf di Jawa Barat berencana menggelar nonton bareng film G-30S PKI yang terbuka untuk masyarakat umum. Menurut Ketua TKD Jokowi-Ma’ruf Jabar, Dedi Mulyadi, untuk mengampanyekan pasangan nomor urut 01 tersebut pihaknya akan menghindari gelaran yang bersifat formal.

“Nanti, pada 29 atau 30 September kami akan menggelar nonton bareng G-30S PKI, kita tidak akan ragu untuk menonton itu,” ujar Dedi kepada wartawan di Kantor DPD Golkar Jabar di Bandung, Selasa (25/9).

Dedi mengatakan, rencananya gelaran ini akan dilangsungkan di Kantor DPD Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Bandung. Golkar, akan mengundang seluruh unsur koalisi yang tergabung dalam TKD Jabar termasuk para kepala daerah pendukung Jokowi-Ma’ruf. “Ini terbuka juga buat masyarakat, kapasitasnya bisa sampai seribu , kita siapkan kopi dan bajigur,” katanya.

Saat ditanya tentang urgensi menggelar nobar, Dedi mengatakan, pihaknya ingin menghapus stigma terkait pendukung Jokowi yang alergi terhadap film buatan almarhum Arifin C Noer tersebut. “Urgensinya kita tidak ada problem apapun dengan menonton film itu. Ada stigma seolah-olah kalau tidak nonton, tidak anti-PKI,” katanya.

Saat ini, kata dia, persoalan film atau cap tidak anti-PKI tidak usah menjadi perdebatan. Selain tidak bermutu, Dedi mengatakan persoalan fundamentalis dan komunis sudah tidak relevan karena saat ini pertarungan lebih pada figur capres dan cawapres serta kerja partai. Ia ingin, menghilangkan dikotomi. Dikotomi bukan berbahaya tapi tidak memiliki nilai pendidikan buat rakyat.

"Sekarang seperti ada cap partai sebelah sini kekiri-kirian sebelah sana kanan. Dari dulu posisi Golkar itu di tengah. Kita ingin memberi warna,” katanya.

Menurut Dedi, pola kampanye Jokowi-Ma’ruf akan bicara terkait keberhasilan. Serta, bagaimana TKD menjawab persoalan maupun kekurangan yang harus dilakukan petahana tersebut. “Kepala daerah yang mendukung pun diminta menunjukan kinerja pelayanan publik, agar suaranya diikuti oleh warga,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement