Selasa 25 Sep 2018 06:16 WIB

Sekjen Golkar: Perempuan Penentu Utama Pemilu

Sebanyak 217 orang (37,8 persen) caleg DPR Perempuan Golkar akan mengikuti Pileg

Pembekalan calon legislatif (caleg) perempuan Partai Golkar DPR RI.
Foto: Istimewa
Pembekalan calon legislatif (caleg) perempuan Partai Golkar DPR RI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar menunjukkan komitmennya untuk selalu berpihak secara nyata bagi perjuangan para perempuan. Sekjen DPP Partai Golkar, Lodewijk F Paulus menegaskan partainya meyakini peran politisi perempuan.

Politisi perempuan bukan sekadar memenuhi formalitas ketentuan Undang-undang, bukan pula untuk menunjukkan afirmasi terhadap perempuan. "Tetapi secara visioner untuk memastikan program-program pembangunan selalu terkawal dengan baik dan sensitif gender," ujar dia di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (24/9).

Komitmen parpol bernomor urut 4 pada kontestasi Pemilu 2019 ini ditegaskan Lodewijk pada saat pembekalan calon legislatif (caleg) perempuan Partai Golkar DPR RI yang dihelat Pimpinan Pusat (PP) Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG). "Golkar melakukan pelepasan dan pembekalan caleg perempuan secara khusus untuk menunjukkan bahwa dalam pemilu, perempuan bukan sekadar objek pelengkap, tetapi perempuan berperan sebagai  penentu utama," ujar Lodewijk.

Pembekalan sekaligus pelepasan caleg DPR RI perempuan Partai Golkar dilakukan oleh Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR RI, didampingi Sekjen Partai Golkar dan Ketua-Ketua Korbid DPP Partai Golkar. Bersamaan itu diluncurkan  Help Desk Pemilu bagi Caleg Perempuan Partai Golkar dan Program Yello Sista.

Peserta yang hadir pada gelaran itu adalah seluruh Caleg DPR RI Perempuan Partai Golkar dari seluruh Indonesia, para kader perempuan Partai Golkar dan Pengurus Pusat KPPG. Sebelum prosesi pelepasan caleg, dilakukan sesi pemaparan dan diskusi yang menghadirkan Keynote Speaker Ketua Korbid Perempuan, Pemuda, dan Inovasi Sosial DPP Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita yang kini menjabat Mensos'

Ketua Umum KPPG, Hetifah Syaifudian menyambut positif afirmasi yang digelorakan segenap perempuan Indonesia yang kini makin mendorong peran perempuan di ranah publik lebih masif dan substantif. Meski dia juga mengakui fakta tentang masih adanya keterbatasan infrastruktur perempuan, kendala regulasi, stigma, dan norma.

Kendala itu bukan saja telah menurunkan minat perempuan untuk berkecimpung di dunia politik praktis, namun lebih jauh seringkali juga menjadi faktor utama penyebab belum optimalnya peran perempuan sebagai penentu kebijakan.

"Karena perempuan adalah ibu bangsa, sebagai tulang punggung negara, maka kita berkeyakinan bahwa perempuan memegang kunci dalam pembangunan bangsa dan negara serta generasi penerus yang merupakan spirit perjuangan yang harus terus dipelihara," ujar Hetifah.

Hetifah yang dipercaya sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR ini mengajak seluruh kader perempuan caleg perempuan DPR untuk segera turun ke bawah (turba). Para caleg perempuan diminta menyambangi masyarakat hingga akar rumput guna mengimplementasikan doktrin Karya Kekaryaan dalam meraih simpati dan elektoral masyarakat seluas-luasnya.

Sekjen KPPG Tetty Kady mengatakan Golkar adalah partai modern yang selalu bersama rakyat mendedikasikan karya nyata dalam mengisi pembangunan. "Ini karena komitmennya yang telah mentasbihkan diri sebagai Suara Rakyat, Suara Golkar," ujar dia menegaskan.

Sebanyak 217 orang (37,8 persen) caleg DPR Perempuan Partai Golkar akan berkontestasi dalam Pemilu Legislatif 2019 di seluruh dapil se-Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement