Senin 24 Sep 2018 18:57 WIB

Listrik Padam di Lampung Dua Hari Sekali

Pemadam terjadi karena PLN Distribusi Lampung defisit daya.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ani Nursalikah
Seorang anak belajar dengan bantuan penerangan lilin saat terjadi pemadaman listrik.
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Seorang anak belajar dengan bantuan penerangan lilin saat terjadi pemadaman listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemadaman bergilir aliran listrik di wilayah Lampung terjadi dua hari sekali selama tiga sampai empat jam. Warga mengeluhkan pemadaman yang begitu cepat karena mengganggu aktivitas warga di rumah, masjid, kantor, dan juga usaha kecil dan menengah.

Pemadaman listrik tersebut terjadi lagi pada Senin malam (24/9), setelah mati lampu pada Sabtu malam (22/9). Warga di Tanjungkarang Barat, Kemiling, Sumber Rejo, dan Susunan Baru menyesalkan PT PLN Distribusi Lampung memadamkan aliran listrik selang sehari. Seharusnya, area pemadaman yang begitu luas di Lampung dapat berlangsung sepekan sekali.

“Kalau dua hari sekali mati lampu, jelas mengganggu kegiatan di rumah, kantor, juga usaha warga apalagi usaha kecil yang membutuhkan aliran listrik,” ungkap Demin, warga Beringin Jaya, Kemiling, Bandar Lampung, Senin malam (24/9).

Mati lampu juga dirasakan warga Rajabasa dan Kedaton, Bandar Lampung. Kawasan tersebut terkenal juga dengan tempat usaha kecil warga. Saat mati lampu, banyak usaha di kawasan tersebut tutup karena waktu mati lampu bisa sampai tiga dan empat jam pada malam hari.

“Lebih baik tutup daripada buka tapi tidak ada yang dikerjakan,” kata Usman, warga Rajabasa, yang membuka usaha fotokopi.

Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Lampung lantaran PLN Distribusi Lampung defisit daya. Kekurangan daya karena Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sebalang sebagian alatnya terbakar beberapa waktu lalu, dan belum pulih. Menyusul lagi rusaknya PLTU Unit 4 Tarahan. Kedua PLTU tersebut menyulplai daya lebih dari 200 MW.

Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN Distribusi Lampung Hendri AH mengatakan, terus mengupayakan perbaikan pembangkit secepat mungkin agar pemadaman akan segera berakhir. “Masih dalam perbaikan (PLTU Tarahan),” ujarnya.

Pemadaman terjadi, ujar dia, karena wilayah Lampung defisit daya saat beban puncak yang berlangsung mulai pukul 06.00 hingga 20.30 WIB. Saat beban puncak pasokan daya yang ada dari pembangkit di Lampung dan ditambah dari jaringan Sumbagsel masih belum memadai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement