Senin 24 Sep 2018 13:12 WIB

Jazz Gunung Ijen Kembali Meriahkan Banyuwangi

Jazz Gunung Ijen tahun ini merupakan penyelenggaraan yang keenam kalinya.

Perhelatan musik Jazz Gunung Ijen kembali mengalun indah di Banyuwangi, Sabtu (22/9).
Foto: dokpri
Perhelatan musik Jazz Gunung Ijen kembali mengalun indah di Banyuwangi, Sabtu (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Perhelatan musik Jazz Gunung Ijen kembali mengalun indah di Banyuwangi, Sabtu (22/9). Meski hawa dingin menyelimuti amfiteater Jiwa Jawa Resort tempat berlangsungnya acara, yang berada di kaki Gunung Ijen, ratusan penggemar jazz dari berbagai kota di Tanah Air tidak beranjak dari tempatnya. Suasana hangat yang berhasil dibangun para musisi membuat penonton betah lesehan di atas bantal walau malam terus merambat. 

Jazz Gunung Ijen tahun ini merupakan penyelenggaraan yang keenam kalinya. Line up pengisi acara terdiri atas Andien dan Shadow Puppets feat Marcell Siahaan. Ada pula musisi jazz senior Mus Mujiono dan Idang Rasjidi.

Suasana pegunungan Ijen yang dingin mulai menghangat saat Shadow Puppets bersama Marcell tampil mengawali puncak konser malam itu. Mereka menampilkan sederet tembang lawas salah satunya berjudul “Nonton Bioskop” yang pernah populer dibawakan Bing Slamet dalam balutan jazz yang asyik.

Mereka juga membawakan lagu baru Marcell dan lagu hitsnya seperti “Semusim” dan “Jangan Pernah Berubah”. "Dinginnya Ijen harus saya lawan dengan gerakan lincah. Biar suasana jadi hangat," ujar Marcell yang tampil atraktif malam itu.

Berikutnya tampil legenda jazz tanah air, Idang Rasjidi n The Next Generation. Idang berkolaborasi dengan anak-anak muda berusia belasan tahun memberikan suguhan harmoni nada memikat yang memanjakan telinga penonton. 

Idang juga tampil mengiringi Sastrani dan Mus Mujiono membawakan lagu-lagu yang telah melegenda seperti “Arti Kehidupan” dan “Tanda-tandanya”. Koor suara penonton mengiringi sepanjang lagu yang dinyanyikan.

"Saya jatuh cinta dengan tempat ini. Bila perhelatan musik jazz di Indonesia kita ibaratkan muka yang tersenyum, Jazz Gunung Ijen adalah lesung pipitnya. Terima kasih kepada Banyuwangi yang telah menyumbangkan kemerduan ke seluruh negeri," puji Idang. 

Penyanyi Andien menjadi penampil pamungkas sekaligus yang paling ditunggu para penonton generasi milenial. Andien tampil istimewa dengan membawakan lagu-lagu hitsnya. 

"Saya sudah lama mendengar bila vibe-nya di sini menyenangkan. Begitu ditawari, saya langsung mengiyakan," kata Andien.  “Great ambiance, great crowd, great place!” kata Andien soal Jazz Gunung Ijen.

Perhelatan Jazz Gunung Ijen tahun ini memang terasa spesial. Venue jazz mengambil lokasi amfiteater di kawasan Taman Gandrung Terakota di Jiwa Jawa Resort. Amfiteater ini menawarkan pemandangan dengan latar belakang kawasan persawahan berupa ratusan patung penari Gandrung, tarian khas Banyuwangi, yang tersebar di lahan persawahan di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Salah satu penonton asal Jakarta, Juanito, mengaku puas dengan penampilan para musisi yang tampil di Jazz Gunung Ijen malam ini. Dia mengaku sengaja datang ke Banyuwangi penasaran dengan jazz Ijen 

"Saya sengaja terbang ke Banyuwangi hanya untuk menikmati event jazz ini. Dan saya benar-benar menikmatinya, pasti akan datang lagi tahun depan," kata Juanito.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement