Senin 24 Sep 2018 02:35 WIB

Sandiaga Ingin Bentuk Tim Auditor Dana Kampanye

Tim tersebut akan bertugas memantau transaksi atau kegiatan keuangan mencurigakan

Rep: Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Laporan Awal Dana Kampanye. Cawapres nomer urut 02 Sandiaga Uno bersama tim pemenangan menyerahkan daftar Laporan Awal Dana Kampanye Pemilu 2019 di KPU, Jakarta, Ahad (23/9).
Foto: Republika/ Wihdan
Laporan Awal Dana Kampanye. Cawapres nomer urut 02 Sandiaga Uno bersama tim pemenangan menyerahkan daftar Laporan Awal Dana Kampanye Pemilu 2019 di KPU, Jakarta, Ahad (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan membentuk tim audit internal untuk sebagai peringatan dini atas adanya penyalahgunaan dana kampanye. Tim ini bertugas memantau apabila ada transaksi atau kegiatan keuangan dan pendanaan yang mencurigakan.

"Jadi audit internal ini yang akan memantau dan kita sebut sebagai early warning system, kalau ada transaksi atau kegiatan keuangan, pendanaan yang mencurigakan," kata Sandiaga di Warunk Upnormal, Jalan Raden Saleh, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (23/9).

Tim auditor ini nantinya terdiri dari pihak internal yang merupakan auditor profesional. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan laporan langsung kepada pasangan calon (paslon) Prabowo-Sandi.

"Tidak melalui badan (pemenangan) lagi tapi langsung ke paslon," ujar Sandiaga.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berharap adanya tim audit ini akan mencegah adanya kemungkinan penyalahgunaan dan penggalangan dana atau pengeluaran yang melanggar.

Sebelumnya, paslon Prabowo-Sandi telah melaporkan dana awal kampanyenya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ahad (23/9). Dalam laporan tersebut tercantum dana kampanye sebesar Rp 2 miliar.

Karena keterbatasan dana tersebut, Sandiaga mengajak para relawan, simpatisan, dan tim kampanye untuk melakukan penghematan. Salah satu penghematan yang telah dilakukan adalah dengan tidak memobilisasi masa pada saat pengambilan nomor urut Jumat (21/9).

Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan, dana Rp 2 miliar itu berasal dari kantongnya sendiri dan kantong Prabowo. Ia mengaku dirinya dan Prabowo akan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dana kampanye.

Ia juga mengundang masyarakat untuk turut menyumbang. Para donatur harus bersedia memenuhi unsur transparansi dan akuntabilitas.

"Sesuai dengan transparansi dan akuntabilitas, jadi mereka harus bersedia dilaporkan secara terbuka, sehingga kalau ada korporasi yang menyumbang kita tidak ingin nantinya ada kekhawatiran ini nanti berujung pada politik balas budi gitu," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement