Ahad 23 Sep 2018 19:10 WIB

TKN akan Klarifikasi Informasi Berkala Cegah Hoaks

Upaya klarifikasi diperlukan agar suasan kampanye terjaga tetap damai.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Indira Rezkisari
Capres nomor urut 1 Joko Widodo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto berjalan bersama usai Mendeklarasikan Kampanye Damai dan Berintegritas di kawasan Monas, Jakarta, Ahad (23/9).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Capres nomor urut 1 Joko Widodo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto berjalan bersama usai Mendeklarasikan Kampanye Damai dan Berintegritas di kawasan Monas, Jakarta, Ahad (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin berkomitmen memegang teguh deklarasi kampanye damai yang diinisiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Ahad (23/9). Direktur Program TKN Aria Bima mengatakan, pihaknya siap melakukan klarifikasi informasi yang beredar di media sosial (medsos) secara berkala demi mencegah beredarnya kabar yang tak sesuai fakta.

Demi menjaga suasana di medsos, ia mengatakan, TKN akan membuat infografis secara berkala yang menyebarkan suasana perdamaian. "Kami dari TKN merencanakan setiap minggu atau dua minggu untuk mengklarifikasi info-info yang nadanya  konfrontatif, menjelekkan, atau umpatan yang tak mencerminkan rencana kerja strategi dan program dr TKN Jokowi- Ma'ruf," kata dia di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (24/9).

Menurut dia, ada infografis yang tersebar seolah berpihak pada TKN, tapi justru memanaskan suasana di medsos. Karena itu, lanjut Aria, TKN secara periodik akan melakukan klarifikasi beberapa gambar yang tersebar di medsos.

Hal itu, kata dia, merupakan tindak lanjut dari kampanye damai yang ditandatangani di halaman Monumen Nasional (Monas). Dengan begitu, deklarasi damai bukan sekadar menjadi seremoni.

Selain itu, TKN juga akan membangun komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno secara rutin. Komunikasi itu, kata dia, juga bertujuan untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

"Syukur-syukur bisa disepakati komunikasi dilakukan temporer saat terjadi sesuatu ledakan yang membuat gaduh, atau secara periodik bisa kita jadwalkan bertemu dalam rangka membangun suasana demokrasi yang lebih sejuk," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement