REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Penataan dan renovasi bangunan cagar budaya belum cukup kuat untuk menjadikan kawasan Kota Lama Semarang, sebagai magnet kunjungan wisatawan. Kawasan dengan julukan 'Nederlands Kecil' ini harus terus 'dihidupkan' dengan berbagai aktivitas, agar wisatawan punya hasrat yang besar untuk datang dan menikmati kunjungan di Kota Lama.
"Kawasan ini harus 'ditiupkan' rasa bahwa di sini bukan hanya manusia yang ada, bukan hanya bangunan yang asyik buat selfie, tapi ada nuansa yang tercipta di sini," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Ahad (23/8).
Ia mengatakan, gedung-gedung bersejarah dan bangunan cagar budaya di Kota Lama memang telah berhasil memikat wisatawan untuk datang dan menikmati suasananya yang cukup romantis. Namun semua itu belum cukup menjamin Kota Lama Semarang bisa membekas di hati mereka. Karena itu perlu dukungan beragam aktivitas yang bisa menghidupkan kawasan yang eksotis ini.
Apalagi, Kota Lama Semarang juga tengah membidik penghargaan sebagai kota warisan budaya dari UNESCO. "Artinya masih banyak yang harus dilakukan untuk menghidupkan kawasan ini," kata dia.
Ganjar juga menambahkan, agar kecantikan yang mulai nampak di kawasan Kota Lama Semarang ini menjadi semakin hidup, maka Kota Lama harus banyak menggelar beragam kegiatan. Saat ini memang sudah ada kalender kegiatan berupa Festival Kota Lama Semarang.
Namun ia ingin agar tiap pekan selalu ada kegiatan di kawasan Kota Lama ini. "Seperti ide tentang kebudayaan, seni pertunjukan, festival, dan berbagai kegiatan lain yang bisa mengangkat kunjungan ke kawasan Kota Lama," tambah Ganjar.
Ketua Panitia Festival Kota Lama, Didiek Hardiana Prasetyo mengatakan Festival Kota Lama merupakan salah satu ikhtiar untuk menghidupkan kembali kejayaan kawasan Kota Lama. Ia melihat kawasan ini menyimpan banyak potensi untuk bisa menjadi ikon baru. "Baik potensi budaya, seni, arsitektur, pariwisata dan masih banyak lagi," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika