Sabtu 22 Sep 2018 00:25 WIB

Koalisi Prabowo tak Khawatir Kwik Kian Gie Sambangi Jokowi

Drajat menilai pemikiran Kwik Kian Gie bersebrangan dengan Jokowi

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Mantan Menko Ekonomi Kwik Kian Gie
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Mantan Menko Ekonomi Kwik Kian Gie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo menanggapi enteng terkait Kwik Kian Gie, penasehat ekonomi Prabowo-Sandiaga, yang menyambangi posko pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9). Menurutnya, tak masalah konsep ekonomi Kwik juga dibahas di kubu Jokowi.

"Sama sekali tidak khawatir. Karena, selama hampir 4 tahun ini kebijakan pemerintah sangat berseberangan dengan garis pemikiran Pak Kwik. Jika timses Jokowi-Ma'ruf mengadopsi pokok-pokok pemikiran Pak Kwik, artinya mereka mengakui kebijakan ekonomi Pak Jokowi selama ini berada di jalur yang salah," tutur dia kepada Republika.co.id, Jumat (21/9).

Ekonom dari Institute for Development of Economics itu melanjutkan, pengambilan pemikiran ekonomi Kwik juga sama saja mengakui bahwa Jokowi sudah salah memilih tim ekonomi dalam kabinetnya.

"Khususnya Darmin Nasution dan Sri Mulyani. Jadi kita tanggapi enteng-enteng saja," tutur Dradjad.

Namun, kubu Jokowi mengklaim dalam hampir empat tahun ini pemerintah telah melaksanakan sebagian besar pemikiran ekonomi Kwik. Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan sebagian besar pemikiran Kwik telah dilakukan meski ia mengakui tidak seluruhnya.

"Memang tidak seluruhnya sudah bisa dilaksanakan, tapi sebagian besar dari keinginan (Kwik) itu sudah mulai diwujudkan dengan mengelola sumber daya alam kita secara mandiri oleh kekuatan dalam negeri," ungkap dia.

Misalnya, papar Johnny, saat kontrak Freeport akan berakhir, pemerintah melakukan renegosiasi melalui negosiasi komersial agar sebisa mungkin kepemilikan saham itu kembali ke dalam negeri. Hingga akhirnya, kata dia, 51 persen saham Freeport dimungkinkan untuk menjadi milik Indonesia.

Begitu juga dengan pengelolaan Blok Mahakam. Berpuluh-puluh tahun blok itu dikelola perusahaan migas asal Perancis, Total Indonesie, kini pengelolaannya kembali ke perusahaan plat merah, Pertamina. Karena itu, bagi Johnny, Jokowi selama hampir empat tahun ini telah mengelola sumber daya alam Indonesia melalui kebijakan yang afirmatif.

"Itu sejalan dengan keinginan Pak Kwik. Jadi bukan persepsi dan janji tapi itu riil. Itu fakta bahwa yang dilaksanakan itu betul-betul untuk kepentingan dalam negeri," tutur dia.

Kwik pada Jumat (21/9) sore mendatangi Posko Cemara 19 di Menteng, Jakarta Pusat. Kwik diundang oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf untuk mendengar pandangan Kwik terkait perekonomian nasional. Johnny mengatakan, tim membutuhkan pandangan soal perekonomian dari pemikiran Kwik. Sebagai tokoh senior,  saran dan pemikiran Kwik sangat berarti dan relevan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement