Kamis 20 Sep 2018 22:30 WIB

Moeldoko: Pemerintah Jamin Tahun Politik Berjalan Baik

Pengusaha tak perlu takut berinvestasi atau melah pergi ke luar negeri saat Pemilu.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) TNI Moeldoko
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) TNI Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko menyatakan, pemerintah menjamin tahun politik, dimana akan dilangsungkannya pemilihan presiden dan pemilihan legislatif, akan berjalan baik-baik saja. Maka dari itu, Moeldoko mengingatkan para pengusaha untuk tidak takut berinvestasi, apalagi malah pergi ke luar negeri menjelang tahun politik tersebut.

"Tidak perlu berbondong-bondong ke luar negeri. Pemerintah memberikan jaminan, memberikan kepastian, situasi itu akan berjalan dengan baik-baik saja. Batalkan niat rekan-rekan sekalian meninggalkan Pemilu nanti. Jangan sampai menjadi golput," ujar Moeldoko di Hotel Majapahit Surabaya, Kamis (20/9).

Baca Juga

Moeldoko tidak memungkiri, menjelang tahun politik, banyak masyarakat yang skeptis, dan bahkan waswas akan terjadi sesuatu. Dia pun meyakinkan, demokrasi di Indonesia telah mendapatkan bentuknya yang baik, dan bahkan bisa dikatakan telah matang.

Contohnya, baru-baru ini Indonesia telah melaksanakan 171 Pilkada secara serentak dan berjalan baik-baik saja. Bahkan menurutnya tidak sampai ada situasi yang berdarah-darah. Situasi tersebut menandakan konsolidasi demokrasi di Indonesia telah berjalan dengan baik. "Buktinya setelah ada yang terpilih semuanya tenang, semuanya bisa mnerima dengan baik. Ini menunjukan bahwa konsolidasi demokrasi di Indoneaia cukup matang," ujar Moeldoko.

Moeldoko juga tidak ingin menyebut tahun digelarnya pemilihan presiden dan pemilihan legislatif sebagai tahun politik. Itu tak lain karena menurutnya, tahun politik itu identik dengan wajahnya yang berdarah-darah. Moeldoko lebih setuju jika tahun tersebut disebut sebagai tahun pesta demokrasi.

"Ada kecenderungan kalau berbicara tahun politik itu wajahnya berdarah-darah. Maka kita sebut tahun demokrasi agar wajahnya itu lebih menyejukan. Kalau itu pesta demokrasi maka happy," kata Moeldoko.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement