Kamis 20 Sep 2018 19:06 WIB

Kadin Siapkan Depo di Wilayah Terdampak Gempa Lombok

Kadin menjamin harga yang diberikan berada di bawah harga pasar.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi pembangunan rumah hunian sementara untuk korban gempa di Lombok.
Foto: Dok. Istimewa
Ilustrasi pembangunan rumah hunian sementara untuk korban gempa di Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM --  Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Lombok Utara siap menyediakan bahan bangunan dan mengendalikan harga bangunan. Kadin telah membuat lima depo di lima kecamatan yang ada di Lombok Utara. T

ugas depo adalah mencatat administrasi dan kebutuhan masyarakat terhadap bahan bangunan, kemudian Kadin akan mendistribusikan dari gudang. "Ini sesuai inpres (instruksi presiden), Kadin diperintahkan untuk suplai dan menjaga harga bahan pascagempa," ujar Ketua Kadin Lombok Utara, Putu Sudiarsa, di Mataram, NTB, Kamis (20/9).

Pada prinsipnya, Kadin siap membantu proses pembangunan rumah warga yang rusak dalam hal penyiapan ketersediaan bahan bangunan. Ia merinci, stok bahan yang tersedia di gudang Kadin saat ini terdiri atas 500 ribu sak semen, 750 ribu batang besi gelondongan, keramik, kalsiboard, baja ringan, hingga semen.

"Intinya Kadin menjamin karena itu perintah, harus kami lakukan. Sekarang sudah siap, tinggal tergantung demand berapa kebutuhan, berapa maunya, Kadin siap distribusikan," kata dia.

Putu melanjutkan, Kadin juga menjamin harga yang diberikan berada di bawah harga pasar pada umumnya guna meringankan beban warga terdampak gempa dalam membangun kembali rumahnya.

"Kita harapkan, dengan bantuan Rp 50 juta (untuk rumah rusak) dan dilakukan dengan gotong royong, rumah sudah bisa kembali terbangun," lanjutnya.

Sejauh ini, kata Kadin, belum ada distribusi kepada warga terdampak gempa karena proses pencairan dana bantuan stimulan masih berjalan. Namun, ada beberapa warga yang sudah membeli bahan bangunan dengan menggunakan dana pribadi.

Kadin, lanjut Putu, juga siap menyediakan bahan pasir untuk rehabilitasi rumah. Dia menilai wacana mengambil pasir dari Surabaya tidak perlu dilakukan karena ketersediaan pasir di Lombok masih tercukupi.

"Tadi dibilang mau ambil pasir dari Surabaya, sebenarnya di sini pasir ada yang bagus sudah dicek karena dari Gunung Rinjani dan mencukupi, Kadin sudah siap," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement