REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Bakal calon wakil presiden (cawapres) KH. Ma'ruf Amin berjanji akan berjuang terus mengurangi kesenjangan di wilayah Aceh. Wilayah paling barat Indonesia ini telah mengalami masa kelam konflik bersenjata hingga bencana gempa dan tsunami yang berdampak pada ekonomi warga Aceh.

Hal ini disampaikan Ma'ruf Amin kepada para ulama dan warga Aceh saat berdialog dengan para pimpinan Dayah (Pondok Pesantren) se Provinsi Aceh, di Hotel Hermes Palace, Rabu (19/9). Ma'ruf mengatakan warga Aceh harus tetap fokus menatap masa depan, melupakan kelamnya masa lalu agar Aceh.

Menurut Ma'ruf masa depan Aceh dan bangsa Indonesia telah berkomitmen mengurangi kesenjangan dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Dan terbukti dengan berbagai prestasi. "Pak Jokowi ini sangat demokratis, tidak neko-neko, ia ingin mengurangi kesenjangan pembangunan," kata Ma'ruf Amin.

Komitmen Jokowi dan Ma'ruf Amin, menghilangkan disparitas antar daerah termasuk di wilayah Aceh. "Ini satu visi dengan saya. Karena itu saya berkenan berjuang bersama beliau. Sebagai Calon Wakil Presiden, yang mudah-mudahan terpilih sebagai Wapres 2019-2024," ujarnya.

Untuk mencapai semua itu, ulama yang akrab disapa Kiai Ma'ruf ini mengajak semua warga Aceh melupakan masa lalu yang kurang baik. Tidak mengulangi lagi konflik sosial yang pernah terjadi. "Kita kubur masa lalu. Menatap masa depan dengan rehabilitasi-rehabitasi dan perbaikan di semua bidang," ucapnya.

Sebab, menurutnya, pengurangan kesenjangan di Aceh dan seluruh daerah di Indonesia, harus dilakukan dengan pendekatan manusiawi. Sesuai UUD dan Pancasila. Langkah ini telah terbukti dengan adanya, kebijakan satu harga, pemerataan pembangunan. Infrastruktur daerah dari pelabuhan, jalan dan lainnya diperkuat.

Sebagai cawapres, Kiai Ma'ruf juga berjanji akan mendorong pemerintah Jokowi di periode ke dua untuk lebih memperhatikan umat dan masyarakat ekonomi marginal. Menghilangkan kemiskinan dan memperkecil disparitas ekonomi dan pembangunan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika