REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai telah melayani 15,64 juta penumpang sepanjang Januari-Agustus 2018. Angka ini meningkat signifikan delapan persen dibanding 14,48 juta penumpang pada periode sama tahun lalu.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi mengatakan kenaikan statistik lalu lintas angkutan di bandara tersibuk kedua Indonesia ini juga terjadi pada pergerakan pesawat. Sejumlah 107.338 pesawat keluar masuk bandara melalui terminal domestik dan internasional.
"Pergerakan pesawat ini juga naik lebih tinggi, 11 persen dibanding 96.723 pesawat periode sama tahun lalu," ujarnya di Mangupura, Badung, Rabu (19/9).
Rata-rata per harinya sebanyak 442 pesawat mengangkut 64.366 penumpang keluar masuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Otoritas bandara juga melakukan perhitungan jumlah wisatawan mancenegara (wisman) yang datang ke Bali melalui udara.
"Kami mencatat ada 4,13 juta wisman atau naik 6,61 persen yang dilayani di Ngurah Rai," ujar Yanus.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding 3,88 juta wisman yang dilayani Januari-Agustus 2018. Wisatawan Cina masih menempati posisi teratas kunjungan terbanyak, yatu 974.442 orang, disusul Australia (770.228 orang) dan India (244.628 orang).
Persentase wisman dari ketiga negara tersebut setara dengan separuh jumlah wisman yang datang ke Bali. Porsinya adalah 24,49 persen untuk Cina, 18,61 persen untuk Australia, dan 5,91 persen untuk India.