Selasa 18 Sep 2018 12:12 WIB

Johan Budi Sempat Ingin Mundur dari Jubir Presiden

Ketika memutuskan nyaleg, Johan sudah dua kali sampaikan pengunduran diri

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Infromasi Johan Budi.
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Infromasi Johan Budi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum mengundurkan diri sebagai juru bicara tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Johan Budi SP juga mengaku sempat berniat untuk mengundurkan diri dari jabatannya saat ini sebagai Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi. Ia mengatakan, niatnya untuk mengundurkan diri dari jubir Presiden juga tak terlepas dari pencalonan dirinya sebagai caleg.

"Saya sebenarnya ketika memutuskan nyaleg, sudah dua kali sampaikan pengunduran diri selaku Jubir Presiden atau Stafsus kepada Presiden," ujar Johan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (18/9).

Kendati demikian, lanjutnya, permintaannya tersebut tak dikabulkan oleh Presiden Jokowi. Menurut Jokowi, pencalonan Johan sebagai caleg saat ia juga menjabat sebagai jubir Presiden tak melanggar aturan.

"Oleh Presiden tidak boleh (mengundurkan diri), karena menurut Presiden tidak ada aturan yang dilanggar, saya sebagai stafsus presiden sekaligus nyaleg," kata Johan.

Kendati demikian, ia memastikan pencalegan dirinya tak akan menganggu kinerjanya sebagai jubir Presiden. Johan mengatakan, dirinya nanti akan menggunakan hari di akhir pekan untuk berkampanye, sehingga tak mengganggu kerjanya sebagai stafsus presiden.

"Pembagian waktu kampanye itu nanti kalau misalnya hari kerja, saya izin kepada Pak Presiden," tambahnya.

Sementara itu, terkait pengunduran dirinya dari tim kampanye nasional, Johan mengatakan telah mengajukan surat pengunduran diri ke pimpinan DPP PDIP serta sekretaris TKN Hasto Kristiyanto. Menurutnya, ia harus menyediakan waktu lebih banyak ketika berkegiatan di TKN. Sementara dirinya juga tengah mencalonkan diri sebagai caleg serta masih menjabat sebagai stafsus presiden.

"Karena itu saya harus memilih untuk fokus ke mana. Karena itu memilih untuk fokus ke pencalegan sekaligus juga masih status sebagai staf khusus presiden," jelas Johan.

Selain itu, ia menyebut pengunduran dirinya dari TKN untuk menghindari benturan kepentingan. Hal inipun juga telah disampaikannya baik ke Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

"Saya juga sudah sampaikan ke Pak Pratikno juga dan Pak Pramono juga selaku seskab. Staf khusus kan statusnya di bawah seskab. Mereka memahami apa yang menjadi pilihan saya, mereka setuju, termasuk Pak Presiden," jelas Johan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement