Selasa 18 Sep 2018 01:16 WIB

TKN Jokowi-Ma'ruf Dukung Media Massa Berimbang

Sekertaris TKN Hasto Kristiyanto menilai media massa tetap memiliki tanggung jawab.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Sekertaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya tetap mendukung media massa menyajikan berita secara berimbang dalam pilpres 2019. Menurutnya media massa tetap memiliki tanggung jawab memberikan konten yang bertujuan untuk membangun karakter nasional.

Hal itu diungkapkan terkait pertanyaan masyarakat soal sikap media massa pada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan presiden mendatang. Menurut Hasto Kristiyanto, pihaknya dapat membedakan mana tanggung jawab media dan mana kepentingan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).

“Tetap, yang dipakai adalah covering bothside (dua sisi) sebagai prinsip yang harus dijalankan,” kata Hasto kepada wartawan di Posko Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/9).

Hasto mengatakan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin ingin memenangkan Pilpres sesuai aturan main. Tim harus bisa memenangkan hati rakyat dengan upaya yang sesuai dengan arus demokrasi di Indonesia. Bukan dengan cara yang dapat memecah belah masyarakat.

Ia menyinggung terkait kasus Tabloid Obor Rakyat yang melakukan fitnah dan pencemaran nama baik terhadap Joko Widodo saat musim Pilpres 2014 lalu. Perbuatan itu kemudian berujung pada hukuman penjara kepada pihak bertanggung jawab. Hasto mengatakan, fitnah tersebut tidak laku di tengah masyarakat.

Sementara itu Juru Bicara TKN Abdul Kadir Karding menambahkan, meski ada beberapa pemilik media yang terkait langsung dengan tim kampanye, media yang bersangkutan tetap memiliki kaidah dan kepatutan sesuai undang-undang pers.

“Rakyat sudah pintar. Rakyat tahu kalau ada berita bohong, ada yang ngawur-ngawur rakyat itu pasti tahu,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement