Senin 17 Sep 2018 20:59 WIB

Ma'ruf Yakin Ijtima Ulama tak Timbulkan Perpecahan

Kiai Ma'ruf mengatakan setiap ulama diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Kiai Ma'ruf Amin
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kiai Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon wakil presiden (cawapres) Kiai Ma'ruf Amin membantah ijtima ulama menyimbolkan perpecahan antara pemuka agama. Kiai Ma'ruf mengatakan, setiap ulama diberikan kebebasan untuk menetukan pilihan mereka dalam pilpres 2019 nanti.

"Ya tidaklah, silahkan saja. Silahkan anda mau kesana silahkan, mau ke sini silahkan," kata Ma'ruf Amin, Senin (17/9) di Jakarta Pusat saat ditanya mengenai perpecahan ulama terkait hasil Ijtima.

Ijtima Ulama II memutuskan untuk memberikan dukungan kepada pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ijta tersebut juga mengikat pasangan itu dengan 17 butir pakta integritas.

Dalam Ijtima ulama itu, Habib Rizieq Shihab mengimbau rumah ulama untik dijadikan rumah pemenangan Prabowo-Sandi. Terkait hal tersebut, Ma'ruf mengaku tak mempermasalahkan seruan itu. Dia mengatakan, itu merupakan hak Rizieq.

Lebih jauh, Ma'ruf beranggapan, hasil Ijtima Ulama belum tentu mewakili suara para ulama. Dia mengaku telah mendapatkan dukungan sejumlah ulama besar dari pesantren-pesantren. "Tinggal ulamanya mana dari pesantren mana dan siapa ulamanya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement