REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Jenderal TNI (purn) Gatot Nurmantyo untuk memilih, apakah akan bergabung mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin atau tidak. KIK tidak akan memaksakan Gatot untuk menentukan dukungan politiknya.
"Kita kembalikan semuanya sama Pak Gatot," ucapnya saat dihubungi, Jumat (14/8).
Ace mengatakan, Gatot adalah mantan panglima TNI yang sudah pasti memiliki jiwa nasionalis. Gatot telah membuktikan kepada negara bahwa ia ingin meneguhkan NKRI tapi juga cinta kepada para Ulama. Rekam jejak Gatot membuat banyak pihak ingin bekerja sama dengan dirinya. Tak terkecuali dalam dunia perpolitikan. Namun, KIK memilih untuk tidak memaksa Gatot dalam menentukan sikap dukungan politik.
"Jangan beliau diklaim-klaim oleh masyarakat juga akan masuk kemana," katanya.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, hingga jelang penetapan pasangan capres-cawapres oleh KPU pada 20 September mendatang, komunikasi dengan seluruh kolega tetap berjalan. Pilihan-pilihan politik bagi para tokoh tetap terbuka khususnya bagi yang ingin bergabung dengan kubu Jokowi-Ma’ruf.
Hendrawan mengatakan, ada tim khusus yang membangun kemitraan. Tak terkecuali dengan Gatot Nurmantyo. Namun, Hendrawa enggan menjelaskan seperti apa komunikasi yang sudah dibangun selama ini. Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sotarduga menyatakan, pihaknya menyambut baik jika Gatot berkenan bergabung.
"Kami sambut baik jika Pak Gatot ingin masuk menjadi Timses. Namun, kalaupun pada akhirnya masuk ke mitra kompetisi (Prabowo-Sandiaga), itu hal yang baik pula," jelasnya.
Ia menilai, Gatot telah memiliki pengalaman yang cukup luas. Disatu sisi, dia juga pribadi yang mendapat banyak simpati dari berbagai lapisan masyarakat. Gatot juga punya kemampuan apik dalam menjalin hubungan. Hal itu tentu akan menambah kekuatan dari tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Namun, soal pilihan politik berkaitan erat dengan keyakinan masing-masing pribadi. Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tidak akan mempermasalahkan keputusan Gatot Nurmantyo. Koalisi Jokowi ingin menunjukkan sikap berdemokrasi yang baik dan tak ingin memperebutkan satu sosok untuk menjadi ketua tim kampanye.
"Ini kan pilihan. Bagaimanapun harus memilih. Inilah khazanah demokrasi yang indah," ujarnya.