Jumat 14 Sep 2018 17:19 WIB

Masyarakat Diimbau Waspadai Penipuan Penerimaan CPNS

Proses penerimaan CPNS dilaksanakan secara daring oleh pemerintah pusat.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
Tes CPNS (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Tes CPNS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah telah membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di beberapa kabupaten. Salah satunya di Kabupaten Garut. Terkait hal ini, Bupati Garut, Rudy Gunawan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya aksi pihak tertentu baik secara personal maupun mengatasnamakan lembaga yang hendak melakukan penipuan dalam proses penerimaan CPNS tahun 2018.

"Dalam penerimaan CPNS ini saya imbau masyarakat jangan mudah percaya terhadap orang yang akan menipu," kata Rudy, Jumat (14/9). Ia pun mengiyakan bahwa Pemerintah Kabupaten Garut mendapatkan kuota dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dalam penerimaan CPNS tahun anggaran 2018.

Telah dibukanya penerimaan CPNS itu, lanjut dia, tentu mendorong minat masyarakat untuk berlomba-lomba mengikuti seleksi CPNS agar bisa bekerja sebagai PNS di pemerintah daerah. Ia berharap, antusiasme masyarakat itu tidak dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang mencari keuntungan dengan cara menipu peserta CPNS dengan janji bisa meloloskan seleksi CPNS.

"Masyarakat diimbau untuk tidak percaya jika ada yang menawarkan jasa bisa meloloskan CPNS," katanya. Ia pun menegaskan, proses penerimaan CPNS dilaksanakan secara daring oleh pemerintah pusat dengan pengawalan dan pengawasan yang ketat sehingga tidak ada cara untuk melakukan curang.

Kali ini, Kabupaten Garut mendapatkan kuota CPNS sebanyak 670 orang untuk berbagai formasi. Total formasi itu dibagi sebesar 40 persen untuk honorer atau tenaga kerja kontrak kategori dua dan sisanya merupakan porsi untuk masyarakat umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement