REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubu pasangan bakal calon presiden (capres) Joko Widodo dan cawapres Ma'ruf Amin dan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tengah berupaya mendapatkan dukungan dari putri Adurrahman Wahid (Gus Dur) Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid. Suara Yenny Wahid dinilai sedikit banyak akan mempengaruhi perolehan suara kedua pasangan capres tersebut.
"Dia punya kompetensi kepemimpinan yang sangat baik jadi menurut saya wajar kalau Mbak Yenny Wahid menjadi bagian dari icon untuk digalang oleh semua tim kampanye," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristyanto di Jakarta, Kamis (13/9).
Hasto melanjutkan, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang merupakan pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin memang ingin menggaet Yenny Wahid. Hasto mengatakan, hal itu juga sesuai dengan tugas tim kampanye untuk menggalang para tokoh, menggalang dukungan rakyat, menggalang elemen-elemen yang memiliki kekuatan mengorganisir rakyat.
"Tapi keputusan kita serahkan kepada Mbak Yenny Wahid," ujarnya.
Menurut Hasto, ketiadaan Yenny juga belum tentu mempengaruhi perolehan suara dari kaum NU. Dia mengatakan, pemilu merupakan pesta bagi rakyat dimana mereka yang menentikan pilihan masing-masing. Lanjutnya, jika ada elemen yang mampu mengorganisir rakyat itu hanya sebagai sarana dan prasarana saja namun intinya tentu kembali kepada hati rakyat itu sendiri.
"Kita melihat ketika Pak Jokowi itu turun bersama rakyat antusiasme itu kan begitu besar tidak dibuat-buat dan tidak ada manipulasi di situ. Mereka datang karena melihat Pak Jokowi yang merakyat, yang membawa perubahan bagi Indonesia raya," katanya.