Kamis 13 Sep 2018 17:10 WIB

Prabowo Isyaratkan tak Paksa Yenny Wahid Gabung Koalisinya

Prabowo hari ini berkunjung ke kediaman keluarga almarhum Gus Dur.

Rep: Deddy Darmawan Nasution/ Red: Andri Saubani
Bakal calon Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, Shinta Nuriyah Wahid, dan Yenny Wahid (kiri ke kanan)  tertawa saat   memberikan  keterangan kepada media    di kediaman Abdurrahman Wahid, Jakarta, Kamis (13/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Bakal calon Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, Shinta Nuriyah Wahid, dan Yenny Wahid (kiri ke kanan) tertawa saat memberikan keterangan kepada media di kediaman Abdurrahman Wahid, Jakarta, Kamis (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bakal calon presiden (capres), Prabowo Subianto mengunjungi kediaman keluarga almarhum Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kamis (13/9) siang. Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahim sekaligus meminta masukan kepada keluarga Gus Dur jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Prabowo ditemani Fuad Bawazier dan Mahel Algadri. Mereka disambut oleh istri Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid dan putri keduanya Yenny Wahid. Pertemuan berlangsung sekitar satu setengah jam dan diakhiri sekitar pukul 15.20 WIB.

Usai pertemuan tersebut, Prabowo mengisyaratkan bahwa dirinya tak memaksa Yenny Wahid untuk masuk ke dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi. “Dukungan (dari Yenny) biar berjalan alamiah. Siapa pun ingin mengumpulkan orang yang baik. Jawaban soal itu (dukungan) gampang,” kata Prabowo, Kamis (13/9) sore.

photo
Bakal calon Presiden Indonesia, Prabowo Subianto memberikan salam kepada Istri Alm Abdurrahman Wahid , Shinta Nur Wahid di kediaman Abdurrahman Wahid, Jakarta, Kamis (13/9).

Bagi Prabowo, hal yang paling penting adalah hubungan dia dengan Yenny Wahid, terlebih dengan keluarga Gus Dur. Tokoh muda sekaliber Yenny Wahid yang menjadi penerus Gus Dur merupakan orang yang memiliki kapasitas tinggi. Tentunya, banyak pihak yang ingin bekerja sama dengan Yenny Wahid. 

Prabowo mengatakan, kakeknya memiliki kedekatan dengan orang tua Gus Dur. Dahulu, kedua keluarga juga tinggal di rumah yang bersebelahan di area Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat.

Ia mengungkapkan, pertemuan kali ini sekaligus menjadi ajang nostalgia. “Kita diskusi soal demokrasi, Islam, dan saya merasa nyaman dengan NU. Islam yang moderat. Islam yang berdiri diatas tradisi Indonesia,” kata Prabowo. 

Yenny mengatakan hal senada. Bagi dia yang paling utama adalah kedekatan antara keluarga Gus Dur dengan Prabowo. Kedekatan tersebut salah satunya adalah kedekatan ideologis. Komitmen yang dibangun oleh Prabowo untuk mempertahankan bangsa Indonesia serupa dengan keluarga Gus Dur.

“Sumpah beliau untuk NKRI dan Pancasila. Mempertahankan islam yang moderat. Beliau katakan saya aset bangsa, tapi Prabowo juga aset bangsa. Ini kita hargai,” kata Yenny.

Menurut Yenny, Prabowo merupakan salah satu sosok pemimpin dengan visi yang sangat luas da nauh ke depan. Kendati Prabowo memiliki latar belakang militer, komitmen kepada demokrasi patut diapresiasi. Ia justru menekankan kepada Prabowo untuk bagaimana memastikan pesta demokrasi lima tahunan yang segera digelar tidak ada benturan. “Semua harus berlandaskan demokrasi,” kata dia.

photo
Bakal calon Presiden Indonesia, Prabowo Subianto (tengah) berbincang bersama Istri Alm Abdurrahman Wahid Shinta Nur Wahid (kanan) bersama sang anak Anak Yenny Wahid (kiri) di kediaman Abdurrahman Wahid, Jakarta, Kamis (13/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement