Kamis 13 Sep 2018 14:46 WIB

Risma Didorong Jadi Pemimpin Wali Kota Se-Asia Pasifik

Delegasi mendorong Risma menjadi presiden UCLG ASPAC.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kanan) bersama Vice President of the Chinese People's Association for Friendship with Foreign Countries Song Jingwu (kiri), Deputy Director of Hangzhou Municipal Foreign and Overseas Chinese Affairs Du Shigen (kedua kiri) serta Sekjen UCLG Aspac Bernadia Irawati (kanan) memberikan materi di salah satu pertemuan pada Kongres ke-7 United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG-ASPAC) 2018 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/9).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kanan) bersama Vice President of the Chinese People's Association for Friendship with Foreign Countries Song Jingwu (kiri), Deputy Director of Hangzhou Municipal Foreign and Overseas Chinese Affairs Du Shigen (kedua kiri) serta Sekjen UCLG Aspac Bernadia Irawati (kanan) memberikan materi di salah satu pertemuan pada Kongres ke-7 United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG-ASPAC) 2018 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perserikatan Pemerintah Kota dan Pemerintah Daerah dunia di wilayah Asia Pasific atau yang dikenal dengan United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG ASPAC) akan melangsungkan pemilihan presiden dalam gelaran Kongres UCLG ASPAC ke-7 yang digelar di Surabaya, 13-14 September 2018. Presiden UCLG Aspac Won Hee-ryong President, yang akan segera berakhir masa jabatannya mengungkapkan, hanya ada satu kandidat yang didorong delegasi dari berbagai negara untuk menggantikannya.

Kandidat yang dimaksud adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Won menyatakan, para peserta Kongres menunjuk Risma menjadi satu-satunya kandidat untuk menjadi Presiden UCLG Aspac tiada lain karena keberhasilannya mengubah Surabaya menjadi kota yang bersih, dan bahkan berdampak pada perubahan iklim.

"Di bawah kepemimpinan Ibu Risma, Surabaya melakukan hal-hal yang luar biasa berdampak pada perubahan iklim. Saya berharap Ibu Risma akan menjadi Presiden UCLG yang luar biasa,” kata Won saat menggelar konferensi pers di Dyandra Convention Center Surabaya, Kamis (13/9).

Bahkan Won mengucapkan selamat kepada Risma, seolah-olah yang bersangkutan sudah dipastikan akan menjadi Presiden UCLG Aspac, menggantikannya. "Selamat buat Ibu Risma," ujar Won yang diucapkannya dalam bahasa inggris.

Risma pun langsung menanggapi pernyataan yang dilontarkan Won. Meskipun, Risma merasa belum bisa berbicara terlalu banyak karena belum resmi terpilih. "Sebetulnya saya belum berhak ngomong karena belum terpilih," ujar Risma.

Risma bahkan sudah menyiapkan beberapa program yang akan dijalankannya jika dia nantinya benar-benar terpilih menjadi Presiden UCLG Aspac. Risma melihat ada permasalahan-permasalahan mendesak yang harus mampu diselesaikan Presiden UCLG Aspac.

Terutama terkait penanganan bencana di daerah-daerah yang tergabung dalam forum UCLG Aspac. "Saya mengikuti perjalanan badai akan menyerang Filipina, Carolina Amerika, itu yang harus diantisipasi dulu," kata Risma.

Risma menyatakan, dalam upaya mengantisipasi berbagai ancaman bencana tersebut, nantinya akan dilakukan melalui pendekatan budaya dan kearifan lokal. Intinya, Risma akan lebih fokus pada pencegahan timbulnya korban akibat terjadinya bencana.

"Saya itu konsen di pencegahan bukan pengobatan. Saya konsen itu. Saya lihat banyak sekali kota kota sangat kritis dari dampak global warming itu. Buat program seefisien mungkin dengan melibatkan kearifan lokal. Tugas yang akan saya kembangkan kalau saya terpilih," ujar Risma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement