REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Seorang pegawai negeri sipil (PNS) berinisial W (32) di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Barat beserta suaminya, A (19) dan kedua rekannya nekad mencuri kendaraan roda dua di wilayah Kamojang, Kabupaten Bandung awal September kemarin. Tak sempat membawa hasil curiannya, mereka lebih dulu ditangkap masyarakat.
Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan mengungkapkan keempat tersangka yang sedang menggunakan mobil mendekati pasangan muda pacaran di tempat sepi. Kemudian, dilakukan penodongan terhadap korban menggunakan korek api yang menyerupai senjata.
"Para tersangka ini mengambil HP korban dan tugas perempuan ini mengambil kunci kendaraan motor. Satu orang ini PNS aktif," ujarnya di Mapolres Bandung, Rabu (12/9). Saat kejadian, korban sempat berselisih dengan pelaku sehingga terdengar oleh masyarakat yang tidak jauh dari lokasi.
Menurutnya, karena panik para tersangka melarikan diri ke jalan arah Garut. Kemudian, aparat Polsek Ibun segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian Garut dan berhasil menangkap para tersangka.
Akibat perbuatannya, para tersangka terkena ancaman pasal 365 dengan maksimal kurungan penjara 7 tahun. Sementara barang bukti yang diamankan adalah mobil yang digunakan untuk melakukan aksi kejahatan.
Kapolsek Ibun, Iptu Asep Dedi mengungkapkan para tersangka melakukan tindak kejahatan dengan menggunakan mobil rental. Motif para tersangka melakukan pencurian karena masalah ekonomi. Selain itu, ketiga laki-laki yang menjadi tersangka adalah residivis.
"W ini PNS sejak 2011 golongan C. Ia mengaku baru pertama, yang tiga ini residivis ranmor termasuk suaminya. Ketiga laki-laki ini orang Garut dan perempuan ini asal Riau," katanya.
Salah seorang warga, Rismanda (43) mengungkapkan, ia hendak pulang dari Kawah Kamojang. Kemudian mendengar seseorang berteriak dan meminta tolong. Setelah itu, ia melihat satu unit kendaraan roda dua dan roda empat.
"Perempuan dan laki-laki minta tolong. Kemudian saya mengejar mobil yang mengarah ke Samarang, Garut. Sampai di sana banyak masyarakat dan polisi hinggga akhirnya memberhentikan mobil," katanya.