Rabu 12 Sep 2018 17:26 WIB

Gerindra Yakin Demokrat Konsisten Dukung Prabowo-Sandi

Gerindra yakin Demokrat tak main dua kaki.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Pertemuan balasan SBY ke Prabowo, Senin (30/7).
Foto: Tim Komunikasi Partai Demokrat
Pertemuan balasan SBY ke Prabowo, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sikap Partai Demokrat yang membolehkan kadernya di daerah mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menuai polemik. Itu karena bersebarangan dengan keputusan DPP Partai Demokrat yang telah mengusung pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Maka munculah anggapan bahwa partai berlambang Bintang Mercy itu bermain dua kaki.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, menegaskan bahwa mitra koalisinya itu konsiten mendukung Prabowo-Sandi. Oleh karena itu dia yakin Partai Demokrat tidak akan bermain dua kaki di Pilpres 2019. Hanya saja, Riza paham dengan gaya politik Partai Demokrat yang santun. "Kami yakin sikap mereka (Demokrat) konsisten mendukung Prabowo-Sandi," tutur Riza Patria, Rabu (12/9)

Rencananya Prabowo dan Sandiaga akan mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Pusat, Rabu (12/9) malam WIB. Sandi mengaku dirinya akan meminta masukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai turubulensi ekonomi. Sebab bagi dirinya, SBY memiliki pengalaman menghadapi turbulensi ekonomi dan berhasil melewatinya. Turbulensi yang dihadapi presiden ke-6 pada tahun 2008-2009.

Ketika itu, kata Sandi, turbulensi eksternal lebih dahsyat dari yang sekarang terjadi, global finansial crisis. Bahkan kala itu, dia harus menutup bursanya selama beberapa hari tapi Indonesia sangat cepat mengatasi krisis tersebut. "Ketika itu global financial crisis itu mengakibatkan seluruh dunia mengalami turbulensi dan krisis multi dimensi tapi Indonesia mendapatkan pujian. Itu karena ekonomi Indonesia tidak terlalu terdampak secara signifikan. Bahkan lapangan kerja dan harga bahan pokok tetap bisa dijaga serta stabil," puji Sandi.

Oleh karena itu, Sandi juga akan meminta masukan dari SBY bagaimana langkah-langkah menghadapi masalah ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini. Meski demikian dirinya enggan global financial crisis terjadi lagi saat ini. Hanya saja dia tetap meminta masukan dari SBY. "Ini sebagai langkah-langkah antisipatif sebagai bangsa bisa memikirkan jauh lebih strategis daripada isu-isu yang berkembang saat ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement