REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerintah Provinsi Gorontalo akan membangun monumen Presiden RI ke tiga Bacharuddin Jusuf Habibie. Monumen dibangun di pintu gerbang Bandara Djalaluddin.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Gorontalo Handoyo, Rabu (12/9) mengatakan patung Habibie terbuat dari perunggu dengan tinggi tujuh meter. Patung tersebut dikerjakan di Yogyakarta, dengan nilai kontrak Rp 1,7 miliar dan akan diresmikan pada akhir tahun 2018.
Handoyo menyebut desain patung masih perlu penyempurnaan di antaranya posisi kantong baju yang seharusnya ada di bagian kiri atas satu dan dua di bagian bawah.
"Begitu pula dengan desain pakaian yang masih terlihat kaku. Ada beberapa detail yang dikoreksi, misalnya ketika tangan terangkat maka ada bagian baju yang harusnya naik ada yang turun. Di desain awal kan terlihat lurus," ucap dia.
Ia mengungkapkan pihaknya akan berkunjung ke Yogyakarta untuk melihat dari dekat proses pembuatan patung tersebut. Sebelumnya, B.J Habibie telah menyatakan setuju terhadap desain patung yang akan dibangun oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo tersebut.
Dalam desain tersebut, Habibie menggunakan takowa atau pakaian adat Gorontalo dan memegang pesawat. Desain dengan bentuk dirinya memegang pesawat itu dipresentasikan oleh pemerintah Provinsi Gorontalo di kediamannya di bilangan Patra Kuningan, Jakarta, Selasa (11/9).
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memimpin tim dari pemprov didampingi Kadis PU-PR Handoyo, Kabid Cipta Karya Iwan Mokoginta serta Suwardi desainer patung asal Yogyakarta. "Pada prinsipnya pak BJ Habibie setuju dengan desainnya. Semua sudah dipaparkan termasuk tampilan patung di mana beliau menggunakan pakaian Takowa," kata Handoyo.