Selasa 11 Sep 2018 18:45 WIB

Politikus Nasdem tak Khawatir Yenny Wahid Dukung Prabowo

'NU insya Allah dukung Kiai Ma'ruf ini minimal 85-90 persen,' kata Effendy.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ratna Puspita
Bakal cawapres Sandiaga Uno bersilaturahim ke kediaman almarhum Presiden Keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (10/9). Kedatangan Sandiaga disambut oleh anak Gus Dur Yenny Wahid dan istri Gus Dur Sinta Nuriyah.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Bakal cawapres Sandiaga Uno bersilaturahim ke kediaman almarhum Presiden Keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (10/9). Kedatangan Sandiaga disambut oleh anak Gus Dur Yenny Wahid dan istri Gus Dur Sinta Nuriyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Effendy Choirie tak khawatir jika Yenny Wahid mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurut dia, dukungan putri kedua Presiden Keempat RI itu tak akan memecah suara Nahdlatul Ulama (NU).

"NU insya Allah dukung Kiai Ma'ruf ini minimal 85-90 persen. Lebih total," kata dia di Kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Selasa (11/9).

Ia menjelaskan, suara NU memang pernah terpecah dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2004. Ia mengatakan dukungan NU terpecah karena tokoh NU seperti Hasyim Muzadi, Salahuddin Wahid, dan Jusuf Kalla, saling berkompetisi.

Namun, Effendy mengatakan, saat ini kader NU hanya direpresentasikan oleh kiai Ma'ruf. "Sekarang kan head to head. Di sana enggak ada NU, di sini ada. Hasil survei kan pendukung ke sini lebih banyak NU," kata dia.

Kendati demikian, ia memuji, langkah Sandiaga mengajak Yenny masuk ke tim sukses. “Hak dia (Sandiaga) untuk mengajak. Apalagi Yenny ini suaminya (Dhohir Farisi) aktivis Gerindra. Mantan DPR Gerindra" kata dia.

Karena itu, dia mengaku tak terkejut jika Yenny menerima tawaran tersebut. Namun, ia menambahkan, hal itu tentu menjadi hak prerogratif Yenny untuk menerima atau menolak tawaran dari Sandiaga.

Di sisi lain, ia mengatakan, selama ini Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, belum ada rencana untuk memasukkan nama Yeny ke dalam tim. Namun, ia mengatakan, hal tersebut dapat berubah jika Jokowi menginginkannya.

"Umpamanya Pak Jokowi mengajak Mbak Yenny itu bagus sekali. Ya dong. Pokoknya ajak seluruh warga Gus Dur, bagus," kata dia. 

Berbeda dengan Effendy, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni justru mengatakan, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pengusung pasangan calon Joko Widodo-Ma’ruf Amin siap mencarikan tempat terhormat bagi putri Gus Dur, Yenny Wahid, di Tim Kampanye Nasional (TKN). Menurut Raja, Yenny punya pengaruh besar dan pantas menjadi dewan pembina TKN KIK.

“Saya kira ada komunikasi antara KIK dan Yenny Wahid untuk masuk ke tim. Kalau masuk, harus dicarikan tempat yang terhormat. Mungkin bisa dengan Pak Jusuf Kalla di dewan pembina,” kata Raja kepada Republika.co.id, Selasa (11/9).

Sementara Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menilai, istri almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid, tidak akan menginisiasi dukungan untuk pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Arsul berpendapat Sinta maupun putrinya, Yenny Wahid, pasti tidak menginginkan masyarakat NU terpecah belah karena persoalan politik.

Ia pun memperkirakan keluarga Gus Dur kemungkinan hanya mempersilakan warga Nahdliyin maupun Gusdurian yang ingin mendukung Prabowo-Sandi. Hal itu sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat yang tidak ingin mendukung pejawat.

Bagaimanapun, Arsul menambahkan, Sinta Nuriyah mengayomi banyak Nahdliyin, termasuk Gusdurian yang tergabung di dalamnya. “Soal jumlah, sudah pasti banyak,” kata dia. 

Pada Senin (10/9) kemarin, bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno juga mengunjungi kediaman almarhum Gus Dur. Pada pertemuan itu, Sandiaga turut menyampaikan tawaran kepada Yenny Wahid untuk masuk ke tim pemenangan. 

Yenny membenarkan adanya tawaran tersebut. Dia pun mengatakan akan mempertimbangkannya, termasuk berdiskusi dengan ibunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement